Daisypath - Personal pictureDaisypath Anniversary tickers

Kamis, 31 Januari 2013

Mengapa Harus Pakai Undangan Online?

Serba online. Mungkin itulah dua kata yang tepat untuk menggambarkan kondisi perkembangan segala bidang masa kini. Pendaftaran sekolah, praktek jual beli barang dan jasa, proses belajar mengajar, sampai undangan untuk acara pernikahan pun semakin banyak yang memanfaatkan dunia internet. Baik melalui media sosial, dengan format undangan singkat, jelas, dan pastinya sampai pada tujuan utama yaitu mengundang kerabat untuk turut hadir di hari bahagia mereka. Atau juga yang memanfaatkan keahlian desain dan teknologi informasi, membuat undangan unik di dalam sebuah website atau blog pribadi.

Mengapa harus menggunakan undangan online? Bukankah sebenarnya dengan adanya media sosial (yang hampir digunakan oleh semua orang), kita dengan mudah menghubungi teman atau kerabat yang sudah lama tidak bertemu, menanyakan alamat, dan dengan mudah kita kirimkan saja undangan ke rumah masing-masing? Tentu yang diundang lebih merasa dihargai, dan lebih semangat untuk hadir.

Padahal ada keuntungan-keuntungan yang didapat ketika kita menggunakan undangan online. Salah satunya adalah hemat kertas dan biaya pengiriman undangan ke beberapa tempat. Go green, adalah salah satu slogan yang sering kita dengar seiring semakin meluasnya dampak kerusakan alam. Salah satu sebabnya yaitu pembabatan kayu pohon untuk diolah menjadi kertas. Dengan mengurangi pemakaian kertas, secara tidak langsung kita berperan mengurangi kerusakan alam. Beberapa website (salah satunya datangya.com) saat ini sudah menawarkan jasa pembuatan undangan online, yang memang tetap saja membutuhkan dana khusus. Walau mengeluarkan biaya untuk jasa pembuatan undangan online, tapi setidaknya biayanya tidak sebesar jika kita menyebarkan undangan berbentuk fisik (kertas) kepada semua calon tamu.

Apakah harus kepada semua tamu kita kirimkan (dapat melalui email dan media sosial) undangan berbentuk online untuk meminimalisir penegeluaran dana? Sepertinya tidak benar juga kalau itu dilakukan (menurut Saya loh ^_^). Tetap sesuaikan dengan calon tamu yang akan diundang. Menurut Saya yang sama sekali belum pengalaman dalam urusan undangan pernikahan (ketahuan deh jomblo-nya *_*), mungkin ada pihak yang akan merasa kita tidak sopan jika mengirimi mereka undangan online. Misalnya teman-teman dari para orang tua, saudara jauh yang dianggap sepuh, para guru/dosen semasa sekolah, dan beberapa orang lainnya yang meski sebaya dengan kita tapi sangat dekat dengan kita (beberapa orang biasanya tetap memberikan selembar undangan pada sahabatnya, sebagai simbol betapa kehadirannya sangat diharapkan oleh empunya acara).

Menggunakan undangan online dapat mengurangi risiko tidak sampainya undangan kepada orang yang dituju, karena berbagai alasan. Misalnya kondisi alam yang tidak menentu (seperti banjir), bukan tidak mungkin menghambat pengiriman undangan lewat Pak Pos. Undangan online juga meminimalisir kecewanya teman-teman yang lupa kita undang. Namanya juga manusia, apalagi di saat ribet-ribetnya mempersiapkan pernikahan bisa saja hal seperti ini terjadi. Para tamu yang telah diundang secara online, bisa membantu  mengingatkan siapa saja teman atau kerabat yang belum masuk daftar undangan. Dengan begini maka semakin besar kemungkinan teman masa kecil/masa sekolah, yang lama tidak bertemu bisa menghadiri hari pernikahan.

Keuntungan lain dari menggunakan undangan online adalah dapat mendokumentasikan ucapan selamat para kerabat, secara digital (yang bisa dicetak menjadi sebuah buku kenangan jika diinginkan). Memang saat hari-H berlangsung, sudah disediakan buku tamu untuk diisi dengan ucapan dari para tamu. Tetapi kadang saat acara berlangsung, tidak semua orang bisa dengan leluasa menulis di sana. Ramainya gedung atau singkatnya waktu yang dimiliki sang tamu (sering kan dapat undangan lebih dari satu tempat dalam sehari?) membuat mereka lupa atau memang malas mengisi buku tamu lengkap dengan ucapan selamatnya.

Apalagi ya keuntungannya? Hehe kira-kira inilah yang dapat Saya tuturkan mengenai undangan pernikahan secara online. Takut salah kalau kebanyakan menulis tanpa pengalaman pribadi. Mungkin para blogger lain bisa menambahkan ulasan tentang undangan online ini. Terima kasih.



 


read more »

Menulis Itu Wow!

Beberapa waktu lalu Saya sempat menyaksikan acara Just Alvin, yang menghadirkan bintang tamu Bapak B.J. Habibie, Bunga Citra Lestari, dan Reza Rahardian. Sudah jelas bahwa akan membahas sejarah kehidupan seorang Habibie & Ainun yang dijadikan sebuah film. Satu fakta yang tak bisa disangkal adalah, film tersebut ada karena sebelumnya Pak Habibie mau berbagi kisah hidupnya dalam sebuah buku. Ditulis langsung oleh beliau, beberapa saat setelah kepergian (Almh.) Ibu Ainun.

Sudah banyak yang membahas bagaimana perjalanan cinta dari keduanya, kali ini Saya lebih tertarik kepada sebuah proses yang dilalui Pak Habibie untuk tetap tegar menjalani hidup tanpa sosok Ibu Ainun. Di acara Just Alvin, Pak Habibie menuturkan bahwa ada empat kemungkinan/pilihan yang akan dijalani beliau di masa-masa yang sulit saat itu. Penulis pernah mendengar bahwa ada perbedaan ketika seorang suami ditinggal oleh istri, dengan seorang istri yang ditinggal oleh suaminya terlebih dahulu. Mayoritas wanita lebih tegar dan kuat (terutama saat memikirkan anak-anak yang menjadi tangggung jawabnya) ketika ditinggal pasangannya, ketimbang seorang pria yang ditinggal meninggal oleh istrinya terlebih dulu.

Kalau diingat beberapa tahun lalu Nenek dari pihak Ayah, meninggal dunia. Tidak lama kemudian, Kakek pun menyusul beliau. Memang masalah ajal kalau sudah waktunya, pasti akan datang tanpa memandang waktu dan keadaan. Tapi sedikit banyak kondisi psikologis yang lemah akan mempengaruhi fisik, apalagi jika terkait kehilangan sosok orang terdekat. Kembali lagi kepada kisah Pak Habibie, yang saat itu diberikan empat pilihan (mungkin dari tim medis/psikolog/psikiater): (1) tinggal dan dirawat di rumah sakit jiwa, (2) tinggal di rumah tetapi mendatangkan tim medis untuk merawat kesehatan mental & fisik beliau, (3) beliau harus curhat dengan tim khusus, dan (4) menulis. Beliau pun memilih opsi terakhir, yaitu menulis. Dan akhirnya pilihan tersebut menjadi pilihan yang sangat tepat, bahkan bisa menghasilkan sebuah buku. Begitu pula film yang membuat heboh semua kalangan ini, tidak akan ada tanpa adanya buku Habibie & Ainun, yang langsung ditulis oleh tokoh utamanya sendiri.

Di acara lain pun, Saya sempat mendengar Pak Habibie bercerita saat menulis tentang kisahnya bersama Ibu Ainun, sampai menangis (kayaknya ada di filmnya juga). Tapi beliau tetap terus mencoba menuliskannya (tidak berhenti karena kesedihan mengingat masa lalu), karena itu merupakan salah satu terapi untuk tetap membuatnya kuat sampai saat ini. Buktinya meski sempat merasa sangat kehilangan (yang luar biasa), beliau sampai detik ini masih tetap tegar, walau di saat menceritakan kisahnya berulang-ulang di berbagai media. Begitulah kekuatan menulis, mengeluarkan isi hati di atas sebuah kertas, bercerita kepada dunia, dan kelak akan memberikan inspirasi kepada orang lain.

Penulis juga pernah mengalami beberapa hal yang cukup menyesakkan hati, namun tidak mampu untuk mengeluarkannya di depan orang lain. Saat itu lah penulis memilih untuk menorehkan apa saja yang terlintas di pikiran, ke atas sebuah kertas. Menulis tanpa beraturan, menulis dengan seluruh emosi yang dirasakan, dan segera setelah selesai menulis,  dibaca lagi sambil direnungkan. Jika yang tertulis adalah hal positif, penulis akan menyimpannya untuk dijadikan pelajaran di kemudian hari. Tapi jika saat itu yang tertulis lebih cenderung pada hal negatif, umpatan, atau amarah dan pikiran nekat, penulis akan segera merobeknya sampai si kertas tidak bisa dirobek lagi. Berharap hal negatif di dalam diri segera ikut hancur bersama hancurnya kertas. Dan merasa lebih baik sesudahnya, siap menjalani hari baru.

Memang kita bukanlah orang terkenal, yang apa pun tulisannya bisa dianggap layak untuk dibaca masyarakat. Tapi setidaknya menuliskan isi hati kita bisa membantu diri menyembuhkan luka di hati. Mengobati kegelisahan dan kegalauan yang berkepanjangan karena sesuatu hal. Kalau punya keahlian melukis, bisa juga dialihkan ke dalam aktivitas melukis atau membuat komik.

Merasa sayang jika tulisan kita hanya jadi konsumsi pribadi tapi belum merasa layak diterbitkan oleh media massa? Publish saja di jejaring sosial atau blog pribadi. Tidak masalah jika belum ada yang membacanya, karena suatu saat pasti akan ada yang membutuhkan hasil pemikiranmu dalam kehidupannya. Siapa tahu nanti (belasan atau puluhan tahun ke depan) tulisan di blog kita dibaca oleh anak cucu kelak. 

Kebetulan beberapa hari lalu ke Gramedia, dan melihat buku barunya Asmirandah (congratulation...). Masih banyak lagi para selebriti yang menuliskan kisah hidupnya dalam sebuah buku, setelah mereka terkenal. Kalau kita belum jadi orang terkenal, dan ingin memiliki buku sendiri dengan nama kita tertulis di covernya, usahanya harus lebih keras lagi ya.

Masih ingin merasakan sensasi rasa itu, saat melihat buku karyaku ada di toko buku. Bagi yang punya mimpi sama dengan penulis, yuk sama-sama kita bilang ..... Aamiin ^_^.
read more »

Minggu, 27 Januari 2013

Loving At The First Listen To "S.E.O.U.L." - Super Junior & SNSD

Saat merapikan file-file  yang berantakan di laptop, tanpa sengaja menemukan koleksi lagu-lagu milik adikku. Tidak perlu berpikir dua kali, segera kuputar lagu-lagu tersebut di winamp. Not bad, meski kebanyakan tidak kuketahui siapa penyanyinya. Sampai terdengar intro sebuah lagu yang menarik (baru intronya saja membuat penasaran), dan kulihat judulnya. Ternyata lagu itu judulnya "S.E.O.U.L." yang dinyanyikan oleh Super Junior feat. SNSD. Sekilas jadi ingat lagunya D'Bagindas yang juga mengeja sebuah kata, sekaligus menjadi judul lagu mereka "C.I.N.T.A." Tapi lagu "S.E.O.U.L." ini sungguh berbeda dari lagunya D'Bagindas, bukan lagu mellow.

Penulis memang belum bisa memahami bahasa Korea, tetapi irama dan musik dari sebuah lagu, sedikit banyak sudah menggambarkan pesan apa yang ingin disampaikan. Tebakan pertamaku adalah, lagu ini tentang mimpi, semangat, dan upaya untuk mewujudkan impian. Apalagi dinyanyikan oleh boy band dan girl band, yang sudah berjuang keras untuk meraih impian menjadi idola di ranah internasional. 

Satu lagi, judulnya yang mengambil nama ibu kota negara Korea Selatan, menunjukkan bahwa Seoul sebagai kota tujuan utama untuk meraih sukses di berbagai bidang (bagi SUJU & SNSD mungkin berupa tahap audisi, pertama kali debut, sampai bisa terkenal). Sama seperti orang Indonesia, yang mayoritas memilih Jakarta sebagai kota yang bisa mewujudkan impian mereka. Walau banyak yang berkata ibu kota tidak selalu ramah, bahkan sering menjadi kejam, tetapi banyak yang yakin itulah tempat yang akan membuat kita sukses. Kalau tebakan ini salah, ya pokoknya kutebak ini bukanlah lagu galau atau mellow nan tragis.

Tidak perlu berlama-lama, maka segera googling lirik dan terjemahan dari lagu "S.E.O.U.L.", yang ternyata tidak jauh-jauh dari tebakanku. Kira-kira mengisahkan tentang mereka yang berasal dari berbagai kota di Korea Selatan, meninggalkan rumah ke ibu kota demi meraih masa depan gemilang. Walaupun impian tersebut hanya bisa diraih dengan usaha super luar biasa dan mengorbankan beberapa hal dalam hidup. Tetapi yakin bahwa yang mereka lakukan dan korbankan, akan berganti dengan sebuah kebahagiaan serta kesuksesan. Waktu lihat videonya, ternyata juga menceritakan kisah cinta masing-masing pasangan antar anggota SUJU dan SNSD (jelas cuma akting). Tapi satu hal lagi yang ditekankan selain kisah asmara, yaitu usaha meraih kesuksesan, apapun profesinya. Ada yang menjadi pelukis, guru, polisi, fotografer, penari, dan lain-lain.


Tetap memotivasi diri berusaha keras, sambil berteriak pada dunia bahwa dari sebuah kota, yaitu Seoul mereka melangkah untuk mencapai impian. Meskipun sudah sukses dan berkelana ke beberapa kota atau  negara di belahan dunia lain, mereka akan tetap mencintai Seoul (secara tidak langsung mengingatkan semangat nasionalisme atau jangan sampai kita "Bagai kacang lupa dengan kulitnya"). Seperti juga kita sebagai anak Bangsa Indonesia. Walaupun sudah sukses di bidang tertentu dalam skala internasional, tetap saja tidak seharusnya melupakan Indonesia sebagai tanah airku tidak kulupakan (eh nyanyi...).

Kalau penulis boleh bermimpi terkait lagu ini, kira-kira seperti  ini. S.E.O.U.L. Semoga suatu saat bisa menjejakkan kaki di tanahmu, melihat langsung warung milik ahjumma pengusaha tteokkboki, sekaligus merasakan nikmatnya jajanan tersebut. Dan kalau kubisa mencontek resepnya, lumayan buat usaha jual kue beras pedas di Pondok Cabe (kambuh ngaconya apalagi ingat pernah bereksperimen bikin tteokkboki yang gagal total *_*). Intinya lagu "S.E.O.U.L." berhasil membuatku menyukainya di saat pertama kali mendengannya. Good night all!

read more »

A Little Bit Of Confession

So sorry to have this feeling, and can not delete it. But I’ll keep this feeling just in my heart, and maybe never tell you, except if you tell the same feeling first.

Wish you’ll be happy and reach your dreams in this life.

If God doesn’t makes us meet again,  it doesn’t matter. But can I keep praying for you? 

Some people says that we must tell someone, if we love him/her.  But the other says, a woman doesn’t  tell their feeling first. 

Maybe  I am just a woman who choose the second perception. 

Someday I talk to my self, that I must tell you about this feeling before I die. 

But I don’t brave even just to think when, where, and how the way to tell you. 

Only God will send this feeling to you, and never send back your feeling to me, if He doesn’t agree you’re be mine in this life.

Thank you.


read more »

Sabtu, 26 Januari 2013

Learning From "God of Study"

Masa-masa Ujian Nasional (UN) sudah dekat, dan ketegangan serta kekhawatiran calon pesertanya akan semakin mewabah. Apalagi kalau setelah dilaksanakan Try Out (TO) hasilnya masih jauh dari target minimal. Begitulah kenyataannya sejak zaman namanya masih Ebtanas, Ujian Akhir Nasional (UAN), sampai sekarang disebut UN. Setelah lulus (khusus yang SMA) pun masih harus dibuat ketar-ketir dengan ujian masuk perguruan tinggi (negeri terutama). Hal ini juga yang diangkat ke dalam sebuah drama Korea berjudul God of Study atau Master of Study. Katanya sebelumnya cerita ini dibuat dalam bentuk komik Jepang.

Saat itu penulis baru menonton dramanya, beberapa tahun setelah lulus dari SMA (Aliyah sih tepatnya). Jadi beberapa saat menjelang UAN belum mendapat stimulus tambahan dari drama tersebut. Menyadari kenapa hasil UAN-ku dulu hanya lulus dengan pas-pasan. Tentu saja karena kurang kerasnya usaha untuk belajar mati-matian demi kelulusan. Sangat kontras dengan apa yang disajikan dalam drama, ketika para pemerannya (siswa-siswi dari sekolah yang mendapat predikat buruk di mata masyarakat) yang nyaris tidak punya niat belajar, berubah menjadi begitu semangat belajar.

Tentu saja dengan bantuan beberapa guru yang masih peduli dengan murid dan sekolahnya (karena dari awal guru-gurunya saja banyak yang pesimis, malah pasrah kalau sekolah mau ditutup), seorang pengacara berusaha melakukan segala cara supaya image sekolah tersebut membaik. Juga membantu para murid yang sebelumnya dianggap produk gagal, bisa bersaing dengan murid sekolah favorit di seluruh Korea. Seperti kebanyakan drama Korea, yang dengan jelas menyisipkan pesan positif di setiap episodenya, di God of Study juga demikian. Misalnya saat episode belajar bahasa Inggris, di akhir cerita akan diberitahukan tips supaya mudah memahami pelajaran, serta dengan mudah menjawab soal ujian. Kalau jauh-jauh sebelum UN, pernah menonton drama ini menurutku pasti memacu semangat dan motivasi para murid SD, SMP, dan SMA. Jadi kemungkinan stres mereka berkurang, sekaligus menambah semangat untuk semakin rajin dan bersungguh-sungguh belajar (sampai benar-benar memahami segala jenis soal).

Inti cerita dari drama ini adalah saat sebuah sekolah (kayaknya milik swasta/yayasan keluarga gitu) terancam ditutup karena dianggap sekolah yang murid-muridnya sering membuat masalah dan berprestasi akademik buruk (kayaknya mau bangkrut juga sekolahnya). Kemudian muncul seorang pengacara yang mau membantu sekolah itu supaya tidak ditutup (ternyata beliau alumni sekolah itu, pantesan bertekad kuat memajukan almamaternya). Maka akhirnya dicapai negosiasi (mungkin sama dinas pendidikan) kalau mereka berhasil membuat 5 orang siswanya masuk universitas favorit, maka penutupan sekolah akan dibatalkan.

Tapi bukan perkara mudah, bahkan untuk sekedar menemukan siswa-siswi yang mau untuk diikutkan dalam program belajar di kelas khusus (seperti bimbingan belajar intensif). Walau nyaris gagal, akhirnya didapat 5 orang siswa yang bersedia mengikuti kelas khusus tersebut (2 perempuan dan 3 laki-laki). Bukan drama Korea memang jika tidak ada unsur romantisnya. Seperti biasa kisah cinta segitiga dan cinta segiempat, ditampilkan baik antar murid, dan antara guru, pengacara, dan direktur sekolah. Tapi jangan fokus di kisah romantisnya, kita alihkan perhatian kita pada cara belajar mereka menghadapi ujian akhir sekolah dan ujian masuk universitas.

Jam belajar di kelas khusus lebih lama daripada teman lainnya di kelas biasa, sampai malam. Bahkan di masa-masa tertentu mendekati waktu ujiannya, mereka menginap di sekolah. Semacam kemping supaya kegiatan belajarnya lebih disiplin dan bisa saling menyemangati antar teman. Dan memang bukan hal mudah untuk mencapai tujuan akhir, sesekali ada yang merasa nyaris putus asa, ditambah beberapa masalah keluarga masing-masing yang hampir membuat mereka berhenti sekolah, juga kesalahpahaman antar sahabat karena menyukai orang yang sama.

Paling terharu waktu melihat Bong Goo, yang paling rajin dan semangat belajar tapi nilainya tetap paling rendah di antara teman-temannya. Karena malu dan merasa kecewa pada diri sendiri, dia jadi menghindar dari semua orang bahkan nyaris berbuat nekat. Jadi ingat bahwa beberapa tahun silam ada saja siswa yang memilih bunuh diri karena stres pra UN dan pasca UN. Semoga tahun ini dan tahun-tahun ke depannya tidak ada korban lagi. Aamiin.

Kalau ingin tahu lebih pasti ceritanya, sudah banyak blog yang mengulas sinopsisnya. Nanti kalau dibahas semua di sini jadi terlalu bosan lama-lama baca tulisan ini. Berikut ini foto para tokoh utama di God of Study. Kalau penulis cenderung suka sama karakter Gil Pul Ip yang selalu berusaha ceria di depan semua orang. Sumber gambar dan referensi dari Wikipedia (dari kiri - kanan: Oh Bong Goo, Na Hyun Jung, Hwang Baek Hyun, Gil Pul Ip, dan Hong Chan Doo).

Selamat belajar adik-adik yang akan menempuh UN. Semoga semuanya lulus dengan nilai terbaik ^_^.

read more »

Jumat, 25 Januari 2013

Dijahit (Lagi)

Kali ini akan membahas tentang jahit menjahit kulit manusia (lagi). Kenapa harus ada kata "lagi"? Karena proses dijahit ini adalah kali kedua dalam hidupku, setelah untuk pertama kalinya kulit di bagian dahiku dijahit  akibat insiden dancing with sleepy eyes (ga banget ya). Dan kejadian itu kualami saat masih Balita, untuk sekedar meyakinkan bahwa ini bukan hoax, silahkan klik di sini.

Selang belasan tahun kemudian (kelas 1 Aliyah/SMU), lagi-lagi berurusan dengan benang dan jarum jahit khusus milik seorang dokter spesialis kulit. Kejadian bermula dari sebuah anting yang selalu terpasang di telinga kananku. Suatu saat muncul rasa tidak nyaman di bagian cuping telingaku, sedikit gatal dan sakit. Lama kelamaan menjadi radang dan mungkin disebut infeksi. Parahnya hal ini kubiarkan saja, tanpa sedikit pun memberitahukan orang lain, termasuk memberitahu Mama (takut dimarahi juga sih). Tidak ingat berapa lama menahan rasa sakit sendirian, dan untungnya (masih bisa bilang untung, ck..ck..ck..) luka infeksinya bisa mengering sendiri tanpa kuobati. Mungkin karena masih berada dalam masa pertumbuhan dan belum (jangan sampai) punya diabetes jadi infeksinya tidak menyebar dan bisa sembuh dengan sendirinya.

Tapi masalah belum selesai. Ternyata cuping telinga kananku yang sudah berganti kulit baru itu, menjadi terbelah. Cius? (waduh kok jadi alay gini ya). Iya, ternyata infeksi itu mungkin terjadi karena antingnya menjepit kulit di luar lokasi tindikan, dalam jangka waktu cukup lama. Dan infeksi yang kukira tidak menyebar itu, ternyata menyebar hingga bagian bawah cuping (pantesan aja dikira ga nyebar, kan udah mentok), sehingga membuat cuping terbelah. Baru terlihat saat luka sudah sembuh sepenuhnya. Kebetulan saat lukanya sembuh, bertepatan dengan waktu libur Ramadhan. Jadi tidak mungkin lagi disembunyikan dari Mama (sebelumnya kalau dijenguk di pesantren memang di luar kamar, jadi telinga tertutup oleh kerudung).

Shock, kaget, dan super duper heran sama anaknya yang bisa banget menyimpan rasa sakit tanpa cerita sama siapa pun. Maka dengan segera Mama membawaku ke seorang dokter spesialis kulit untuk mengkonsultasikan masalah ini. Sudah pasti dokter memutuskan bahwa beberapa hari ke depan cuping telingaku harus dijahit. Dokternya saja keheranan melihat kondisi cupingku yang sampai terbelah begitu, tapi waktu luka dan infeksi malah dibiarkan saja.

Hari operasi jahit cuping.
Karena saat itu masih bulan puasa, jadi jadwal operasi dilakukan setelah waktu magrib (sekitar pukul setengah tujuh malam). Maka kami (Mama, Ayah, Aku, dan adik) memutuskan untuk berangkat ke rumah sakit sebelum waktu berbuka puasa, supaya tidak terlambat. Aroma khas rumah sakit sudah membuatku tegang, dan sepertinya semua ikut tegang hanya mampu terdiam tanpa kata (mungkin berdoa supaya saat dijahit, Aku enggak teriak meraung-raung *_*). Ternyata Bu dokternya ngaret, dan waktu pelaksaan operasi penjahitan ini mundur nyaris satu jam.

Mama ikut masuk ke ruang dokter, untuk menemaniku karena ternyata acara menjahit cuping ini hanya menggunakan bius lokal. Jadi selama dijahit nanti mataku tetap terbuka, dan keteganganku dipastikan semakin meningkat. Dokter bertanya lagi pada Mama apakah yakin mau melihat pelaksanaan operasi ini (secara tidak langsung menyarankan untuk menunggu di luar saja, nanti akan tahu alasannya). Dan ibu memang orang terhebat sedunia di hidup kita, demi anak apa pun akan dilakukan walau harus mengesampingkan rasa takutnya. Mama akhirnya duduk di kursi tempat konsultasi pasien dengan dokter. Di hadapan beliau pula Aku berbaring miring ke kiri dengan bagian kepala ditutup kain hijau yang biasa digunakan untuk operasi. Bismillah.

Meski ditutup kain, tapi aku masih bisa melirik ke arah telinga saat jarum ditusukkan ke kulit (beserta daging) cuping yang terbelah. Dokter terus menggerakkan tangannya sambil mengajakku ngobrol untuk mengalihkan perhatianku. Tapi tetap saja Aku sadar bahwa ada jarum dan benang yang keluar masuk di telingaku. Tidak terasa sakit memang, tapi Aku masih bisa melihat jarumnya serta darah di sarung tangan Bu dokter. Sesaat lagi Aku akan segera merasa bersalah pada Mama.

Mungkin karena pemandangan mengerikan, ditambah hanya berbuka puasa dengan makanan ringan setelah seharian puasa, membuat kondisi Mama drop. Ditambah lagi merasakan ketegangan dan ketakutanku (Ge-eR ya diriku), tapi mungkin lebih tidak tega meninggalkanku sendiri di ruang dokter. Kaget saat suster berteriak bahwa mama tiba-tiba jatuh lemas nyaris pingsan di kursi. Maka Setelah memanggil Ayah dan adikku, Mama pun dibawa keluar ruangan. Deg! Rasanya bersalah sekali tidak mampu merawat kesehatanku sendiri sampai Mama harus pingsan karenaku, tapi apa daya Aku juga tidak bisa berbuat apa-apa saat itu.

Dokter pun mengatakan padaku, mungkin Mamanya enggak kuat melihat darah. Makanya tadi Bu dokter sempat menegaskan apakah yakin mau ada di dalam ruangan. Kukatakan saja memang tadi buka puasa juga belum sempat makan nasi (padahal tadi Mama dan Aku memang enggak makan nasi dulu karena khawatir dokternya nungguin kita, malah dokternya yang telat -_-). Sekarang perhatian utamaku bukan pada jari dokter yang sibuk memperbaiki cuping telingaku, tapi dengan keadaan Mama di luar. Rasa takut dan bersalah itu semakin menjadi. Maaf Ma ;(.

Tidak ingat pasti berapa jahitan (antara 2 - 4) yang kudapat di cuping telinga kananku. Yang jelas setelah selesai operasi, kudapatkan kenang-kenangan benang warna hitam yang kata dokter lama kelamaan akan menyatu dengan kulit (baru tahu ada benang semacam itu). Waktu di rumah baru merasakan sedikit nyeri dan perih di bagian yang dijahit, untungnya masih diberi obat penahan rasa sakit. Di rambut pun ada noda darah yang mengering, sesaat membuatku merinding. Jadi ingat Mama, yang jelas-jelas mencoba bertahan menyaksikan proses penjahitan telinga manusia, melihat darah sekaligus melihat anaknya di tempat tidur pesakitan :(.

Setelah luka benar-benar kering, dan benang jahit sudah menyatu dengan kulit (lupa berapa lama waktu pemulihannya) maka terjadilah satu tahapan yang membuatku kembali merasa tegang. Ditindik. Dulu jelas tidak ingat rasanya ditindik karena masih bayi. Dan ini untuk pertama kalinya merasakan cuping telinga akan di"tembak" dengan alat khusus supaya menghasilkan lubang berukuran mini. Rasa sakitnya memang cuma sebentar, tapi kejadian ini berhasil membuatku bertekad tidak ingin mengulangnya lagi. Dengan cara memaksakan diri tetap memakai anting (walau tidak nyaman) untuk mencegah lubang tindikan ini mampet.

Satu lagi, sebaiknya kita rutin membersihkan anting dengan cara merendamnya di larutan air+deterjen (hasil pengamatan dari kebiasaan Mama). Terutama saat mulai muncul rasa tidak nyaman di telinga. Selain membersihkan dan merawat anting, juga memberikan waktu "bernapas" si kulit di sekitar tindikan yang lama tertutup anting. 

Kuingat bahwa dulu kejadian infeksi itu karena masih belum berani melepas anting sendiri (kebiasaan selalu dipasangin Mama). Kalau sekarang sudah bisa lepas pasang sendiri, jadi tidak akan terulang lagi kejadian cuping telinga terbelah karena infeksi. Sekarang cuping telingaku sudah normal kembali. Dan kini jumlah bekas jahitan pada tubuhku ada di dua lokasi, dahi dan cuping telinga kanan. Semoga tidak ada lagi bagian tubuh yang harus dijahit oleh dokter. Semoga.




read more »

Kamis, 24 Januari 2013

Missing Chibi Maruko Chan :)

Hal yang menyenangkan hati, banyak sekali bahkan kalau kita bermimpi
Sekarang ganti baju, agar menarik hati
Ayo kita mencari teman.....

Jalan panjang menuju langit biru
Tiba-tiba kulihat seorang anak
Yang menemukan harta karun di dalam sana
Alangkah senangnya dan hati gembira

Wangi angin padang rumput di sore hari
Sampaikan salam gembira

Hal yang menyenangkan hati, banyak sekali bahkan kalau kita bermimpi
Sekarang ganti baju, agar menarik hati
Ayo kita mencari teman.....

(Ost. Chibi Maruko Chan)


Hehe tiba-tiba ingat sama kartun zaman dulu yang jumlahnya amat sangat banyak dan memang cocok untuk usia anak-anak. Tidak seperti sekarang, sangat sedikit acara anak-anak, yang memang benar-benar sesuai dengan perkembangan usia mereka. Dulu RCTI menjadi channel TV favorit Saya setiap Minggu pagi, sedangkan adik yang laki-laki lebih suka menonton rangkaian acara anak di Indosiar, seperti Power Rangers (sempat ikutan nge-fans sama ranger kuning), Ultraman, Jiban dan Kak Kotaro si Satria Baja hitam (malah yang terakhir ini sempat punya kaset rekaman cerita filmnya). Untungnya masih bisa bergantian karena jam tayang Doraemon dan Chibi Maruko Chan di RCTI saat itu, tidak bentrok dengan tayangan favorit adik. Kalaupun bentrok maka harus terima konsekuensi gantian beranjak dari kursi setiap kali jeda iklan untuk ganti channel (belum pakai remote TV soalnya).

Doraemon sih masih tetap tayang sampai saat ini, mungkin karena penulisnya sudah wafat sebelum sempat menamatkan kisahnya. Alhasil kita cuma bisa menebak sendiri ending Doraemon, dan tetap mengenang terus kisahnya sepanjang masa. Nah, satu kartun yang sekarang sudah tidak ditayangkan lagi yaitu Chibi Maruko Chan. Tentang seorang anak perempuan yang sebenarnya baik, tapi entah kenapa seringkali apapun yang dilakukannya menjadi sebuah kesalahan atau kekonyolan yang memalukan. Kadang dia juga merasa minder sama kakaknya, yang (kalau tidak salah ingat ya) mendapat prestasi bagus di sekolah, dan selalu menjaga kerapihan serta kebersihan.

Masih ingat sama satu episode yang menceritakan tentang jadwal guru main ke rumah siswa, dan memeriksa keadaan kamar mereka. Jadi Maruko kan sekamar sama kakaknya, tentu saja meja belajarnya sebelahan di dalam satu kamar. Jelas sekali perbedaan mereka berdua, si kakak meja belajarnya sangat rapih, sedangkan meja belajar Maruko sangat berantakan (di bawah meja juga banyak sampah). Maruko mulai panik dan  juga sedikit iri, karena selama ini merasa semua orang selalu membandingkannya dengan kelebihan kakaknya. Kemudian Maruko punya ide yang menurutnya brilian (padahal sih licik), yaitu mengalihkan segala benda dan sampah ke daerah meja belajar kakaknya. Jadi keadaan berbalik, meja belajar milik Maruko lah yang sekarang sangat rapi. Kayaknya waktu itu kakaknya sampai menangis saking malu sama guru *_*. Tapi akhirnya mereka berbaikan dan Maruko mau meminta maaf atas kesalahannya itu. Satu-satunya episode yang masih terekam agak jelas di memori.

Tapi intinya Chibi Maruko Chan itu memberikan pesan moral yang cukup ngena buat anak-anak usia SD. Dibandingkan Doraemon yang seolah membuat anak selalu bergantung sama orang lain, Chibi Maruko Chan menunjukkan kejadian yang jelas nyata dialami anak-anak usia SD. Juga menunjukkan tidak selamanya apa yang terjadi sesuai harapan kita, tapi selalu ada yang bisa diambil hikmahnya saat melakukan kesalahan supaya tidak mengulangnya. Terutama tentang hubungan kakak dan adik, yang pada usia seperti itu sering berkelahi. Bagaimana menghormati yang lebih tua dan menyayangi yang lebih muda.

Kalau boleh request nih ya, sebaiknya penayangan Shinchan diganti dengan Chibi Maruko Chan saja. Sebenarnya Shinchan juga menghibur, tetapi hanya untuk penonton remaja atau dewasa (Saya juga masih merasa terhibur karena tingkah polah Shinchan). Tapi untuk anak-anak usia SD atau lebih kecil lagi, rasanya sangat kurang pantas mengingat Shinchan yang sering bersikap tidak sopan pada orang dewasa. Ada yang setuju dengan pendapat Saya? Mari dukung Chibi Maruko Chan ditayangkan kembali di TV ^_^.


read more »

Rabu, 23 Januari 2013

When K-Drama Affect Me

Entah tahun berapa pastinya ketika drama Korea mulai masuk ke Indonesia, dan mendadak secara perlahan meraih banyak penggemarnya sampai saat ini. Sekilas dapat dikatakan tahun 2012 merupakan tahun puncaknya demam Korea, khususnya untuk penyanyi K-Pop yang nyaris setiap bulan selalu mengadakan konser di Jakarta. Sebut saja 2PM, Super Junior, SNSD, 2EN1 (baru nyadar kalau cara bacanya To Anyone), Big Bang, Tim Hwang, Lee Seung Gi, dan masih banyak lagi (bilang aja kalau udah enggak tahu lagi *_*). Memang tidak terlalu mengikuti perkembangan K-Pop, cuma sekedar tahu lagu-lagu yang dipakai sebagai lagu tema dramanya.

Pertama kali mendengar tentang drama Korea itu malah masih mondok di pesantren. Waktu itu sedang heboh-hebohnya kisah Han Ji Eun dan Lee Young Jae di Full House. Sebenarnya saat itu penulis belum menontonnya, hanya sekedar mendengar cerita dari teman yang menonton. Loh kok bisa? Katanya serba dibatasi kalau di pesantren? Sabar, jelas saja bukan menonton di dalam area pesantren, tapi di rumah salah seorang teman, yang berada di belakan pesantren. Mereka bisa menonton karena memang setiap sore (waktu itu jadwal pemutaran drama Korea masih sore hari) ada kegiatan di aula pesantren yang letaknya tidak jauh dari rumah teman kami itu. Dan sesekali pasti bisa mampir ke sana untuk menonton. Meski sempat diajak, tetapi rasanya aneh jika Saya yang tidak ada kegiatan di aula tiba-tiba ikut, kalau ketahuan kan enggak bisa ngeles :) *bukan anak patuh, tapi penakut sama hukuman*. Alhasil hanya jadi pendengar cerita mereka yang menonton, dan memahami cerita berdasarkan imajinasi sendiri (belum ngeh wajahnya Song Hye Kyo dan Rain).

Ada salah seorang teman (dia juga yang menginspirasiku untuk menulis setelah Mbak Asma Nadia) yang sangat menyukai tokoh Han Ji Eun, sampai rajin membuat cerita bersambung (cerbung) yang boleh dibaca oleh teman-teman (gratis ^_^). Saya salah satu pembaca setia cerbungnya setiap kali ada penambahan cerita. Memang tokoh Han Ji Eun diceritakan sebagai seorang penulis cerita untuk film (ga tahu pasti naskah atau sudah dalam bentuk skenario). Dan itu tidak hanya menjadikan temanku sebagai penonton drama, tapi juga menghasilkan karya karena pengaruh drama. Sayang, kami sudah lama sekali tidak bertemu. Semoga dia dan keluarganya baik-baik saja.

Saya sendiri baru beberapa tahun terakhir ini mulai menjadi penggemar drama Korea, yang menceritakan tentang perjuangan seseorang di bidang atau profesi masing-masing. Yang membedakan dari sinetron Indonesia adalah totalitas penggambaran karakter dengan profesinya. Misalnya saat berperan sebagai dokter bedah, maka sedetail mungkin segala informasi terkait kedokteran dimasukkan dalam dialog atau ada foot note-nya seperti drama Surgeon Bong Dal Hee dan New Heart. Lain lagi jika tokoh utama berperan sebagai koki masakan Italia (drama Pasta) dan koki pembuat roti yang konon diangkat dari kisah nyata perjuangan owner bakery ternama (drama Bread, Love, and Dreams). Sepatah dua patah kalimat yang ada dia adegannya malah Saya ingat-ingat sebagai referensi saat memasak. Berasa kursus masak lewat drama.

Tidak aneh kalau saat masih mengikuti alur drama Bread, Love, and Dreams (BLAD), saat itu juga mulai rajin mencoba membuat adonan donat atau roti goreng. Soalnya melihat Kim Tak Gu dan koki lainnya mengolah adonan roti, kelihatan sangat menyenangkan (ternyata berat juga ya adonan roti itu). Apalagi saat melihat hasilnya cukup bagus dan menggoda selera. Rasanya tiap menonton BLAD jadi ingin makan roti terus. Meski pemainnya bukan seorang koki beneran, tapi adegan demi adegan dilakukan secara totalitas, nyaris kita percaya kalau mereka benar-benar seorang koki bukan sekedar aktor dan aktris semata.

Walaupun tidak semua dari hasil eksperimen Saya berhasil (ada yang keras, kebanyakan ragi, kebanyakan mentega, dll) tetapi selalu ada hal-hal baru yang dipelajari. Cuma ya itu tadi, belum bisa konsisten. Sekali hasilnya bagus dan empuk, eh ketika mencoba buat lagi malah aneh. Kadang membuat dua kali lebih banyak dari takaran resep awal, malah kacau. Dari percobaan berkali-kali itu, hanya satu yang pernah diabadikan dengan kamera HP, karena yang satu itu dapat disebut sebagai inovasi terbaru (menurut Saya sendiri sih). Berikut penampakan dari ROJO Isi Cokelat. Asal sih menamakannya, ROJO itu singkatan dari Roti Ijo :).

 ROJO ISI COKELAT *_^

read more »

Pentingya Setetes Air Bersih



Air identik dengan masih adanya kehidupan yang berlangsung di suatu tempat. Manusia, binatang, dan tumbuhan, semua makhluk hidup memerlukan air walaupun dengan tingkat kebutuhan yang berbeda-beda. Terutama manusia sebagai makhluk yang paling mendominasi segala hal yang ada di muka bumi. Tentu saja karena manusia diberikan kelebihan berupa akal, sehingga dapat berusaha berpikir dan bertindak untuk tetap menjaga kelestarian alam dan ketersediaan air bersih untuk berbagai keperluan.

Akhir-akhir ini masalah yang menjadi sorotan utama di negara kita adalah banjir di Jakarta dan beberapa daerah di propinsi lainnya. Semakin berkembangnya kemajuan informasi, membuat masalah ini tidak hanya menjadi sorotan penduduk Indonesia, tapi juga dari negara lain. Apalagi status Jakarta sebagai ibu kota negara dan pusat pemerintahan, yang memunculkan isu untuk memindahkan ibu kota. Masalah isu tersebut sejenak kita kesampingkan terlebih dahulu. Karena ada hal yang lebih penting yaitu tentang ketersediaan air bersih, kesehatan dan produktivitas masyarakat.

Walaupun bumi ini sebagian besar terdiri dari air, tetapi yang banyak adalah air laut (air asin). Bukan air tawar, air permukaan, air tanah, mata air pegunungan yang layak untuk dikonsumsi dan berbagai keperluan terkait Mandi Cuci Kakus (MCK). Banjir yang tersebar di beberapa daerah di Indonesia menunjukkan alam sudah mulai rusak, dan beberapa sebabnya juga karena ulah kita para manusia. Tidak bermaksud menyalahkan siapa pun, hanya ingin mengajak melihat fakta yang ada. Daerah pegunungan dan dataran tinggi yang normalnya banyak tumbuh pepohonan untuk menyerap air permukaan di akarnya, semakin berkurang lahannya. Banyak yang menjadikannya lahan bisnis di berbagai bidang, penebangan pohon secara besar-besaran, diubahnya tanah perkebunan menjadi villa atau tempat wisata yang dianggap penting untuk sektor pariwisata. Di daerah perkotaan juga demikian, nyaris tidak ada lagi daerah resapan air, setiap tahun selalu ada gedung tinggi yang baru dibangun. Daya tarik rezeki melimpah (katanya) di kota membuat banyak orang rela berbondong-bondong datang ke kota meski harus tinggal di lokasi ilegal, misal Daerah Aliran Sungai (DAS).

 Katanya banjir besar seperti ini pernah dialami beberapa tahun silam. Kalau begitu bukankah dampak yang ditimbulkan oleh banjir sudah pernah dirasakan sebelumnya. Tetapi mengapa masih saja ada pembangunan villa atau gedung di tanah rawan longsor masih diizinkan, beberapa pusat perbelanjaan di Jakarta dengan cepatnya terus bertambah dengan alasan memenuhi kebutuhan pasar. Stop! Tolong hentikan itu semua, dan sebaiknya kita memfokuskan pada upaya untuk pencegahan banjir, melakukan penanaman pohon yang lebih banyak, dan menghentikan sejenak pembangunan gedung-gedung yang dapat mempengaruhi kerusakan alam. Setelah itu barulah menindak tegas terhadap kebiasaan membuang sampah sembarangan, yang sepertinya sudah mendarah daging di masyarakat.

Kekurangan air bersih dapat menimbulkan berbagai masalah, terutama kesehatan. Tidak akan produktif dan bisa maju jika manusianya tidak memiliki kondisi kesehatan yang baik. Berbagai penyakit dapat muncul dari masalah ketersediaan air bersih. Meski saat bencana banyak yang memberikan sumbangan berupa air mineral kemasan, tetapi penulis tidak yakin kecukupan air putih mereka terpenuhi setiap harinya. Kalaupun mencukupi, kondisi lingkungan yang kurang bersih, tetap memungkinkan tercemarnya air yang akan dikonsumsi.

Orang dewasa dalam keadaan normal (tidak sakit, suhu lingkungan normal, bukan ibu hamil dan menyusui, serta melakukan aktivitas tidak terlalu berat) minimal membutuhkan sekitar 2 liter (8 gelas @ 250 ml) air putih untuk diminum setiap harinya. Jika kebutuhan tersebut tidak terpenuhi, maka akan terjadi kondisi kekurangan cairan (dehidrasi). Untuk mengetahui apakah diri kita kekurangan cairan atau tidak, dapat dilihat dari warna/kejernihan urine. Ada tabel PURI (Periksa Urine Sendiri), dengan  delapan warna yang dapat dibandingkan dengan warna urine. Untuk kategori warna di kelompok 1, 2, dan 3, menunjukkan bahwa kita terhidrasi dengan baik (sudah cukup mengkonsumsi air putih). Di kategori dengan nomor 4, 5, dan 6, berarti bahwa kita kurang terhidrasi dengan baik (membutuhkan sedikit tambahan air putih lebih banyak dari kebiasaan). Sedangkan dengan nomor 7 dan 8, menunjukkan bahwa kita sudah mengalami kekurangan cairan, yang mengharuskan menambah sangat banyak jumlah air putih yang diminum dalam sehari.


Tabel PURI

Maka untuk yang sedang tidak mengalami kesusahan mendapatkan air bersih, manfaat kesempatan sebaik-baiknya tanpa harus memboroskannya penggunaan air bersih. Gunakan seperlunya tanpa mengesampingkan kebutuhan yang harus kita penuhi. Dimulai dari kebiasaan kecil tapi rutin, minum air putih sebelum benar-benar merasa haus. Terkadang kesibukan membuat kita malas beranjak untuk sekedar minum air putih. Yuk, rajin minum air putih supaya tidak mengalami dehidrasi, tubuh semakin sehat, dan produktivitas meningkat. Eh, lupa belum minum air putih sejak satu jam lalu. Mari minum air putih minimal 8 gelas sehari.


Nila Amalia Husna
23 Januari 2013

*Referensi: Kurniasih, dkk. 2010. Sehat & Bugar Berkat Gizi Seimbang. Kompas Gramedia: Jakarta.
read more »

An Impossible Love

Perahu Kertas merupakan salah satu novel (sekaligus film) yang memberikan kesan mendalam di hati banyak orang. Mungkin karena masing-masing tokohnya (tidak hanya tokoh utama) mewakili isi hati setiap orang, terutama dalam memaknai sebuah kata berjuta makna, cinta. Tidak ada yang mampu mendeskripsikan definisinya secara pasti, tetapi semua yang ada di alam ini bisa merasakan cinta, dengan caranya masing-masing. 

Seperti kisah tentang Luhde di Perahu Kertas. Tidak perlu lagi dibahas bagaimana detail karakter dan konflik yang dialami Luhde (kalau ada yang belum tahu, bisa googling saja). Ternyata pemeran Luhde (Elyzia Mulachela) menyanyikan sendiri salah satu lagu tema di Perahu Kertas, tentu saja yang menggambarkan kisahnya Luhde. And this lyric will tell us the story.


Cinta yang Tak Mungkin (Elyzia Mulachela)

Kupejamkan mata ini / kutertidur tanpa lelap
Tapi kubermimpi / kau jadi milikku

Suaramu tetap bernyanyi / walau sadar ku kian tak ada
Namun ku bahagia / lagumu milikku

Indah senyumanmu / tak kan bisa pudar
Makin indah di hatiku 
Walau kusadari
Cinta yang tak mungkin jadi

Apapun yang kau ciptakan / ku akan berjuang dapatkan
Jika kau bahagia / Aku s'makin bahagia

Indahnya wajahmu / tak kan bisa pudar
Makin indah di hatiku 
Walau kusadari
Cinta yang tak mungkin jadi

Meski ku tak kan bisa memiliki dirimu 
Tak kan ku berpaling pergi.....

Indah senyumanmu / tak kan bisa pudar
Makin indah di hatiku (walau kusadari...)
Walau kusadari itu
Cinta yang tak mungkin jadi (cinta yang tak mungkin jadi...)

Meski ku tak bisa memiliki dirimu 
Tak kan ku berpaling pergi.....

Makin kumencintai / kulepas kau kekasih
Biar terbang tinggi / cinta yang tak mungkin
Terbang tinggi





read more »

Plong Is Lega

Rahasia. Rasanya tidak mungkin ada seseorang yang tidak menyimpan satu pun rahasia dalam hidupnya. Bahkan menurutku banyak yang menyimpan begitu banyak rahasia, dengan berbagai alasan. Dan tahukah kalian, terkadang diri kita akan sampai suatu batas di mana ingin sekali meluapkan rahasia supaya melegakan sedikit beban di hati. Terlebih jika rahasia yang dulu kita putuskan untuk memendamnya ini, berkaitan dengan orang lain. 

Jika rahasia ini hanya masalah diri sendiri, maka kita bisa mendiskusikannya (lebih tepatnya memohon petunjuk) kepada Tuhan saat berdoa. Sedangkan jika kita menyimpan rahasia terkait orang lain, tidak semua dari kita akan cukup merasa lega hanya dengan menceritakan rahasia itu kepada Tuhan. Inilah yang mungkin membuat seseorang merasa plong saat satu saja rahasia hidupnya dapat dibagi dengan orang lain. Kita semua (orang Indonesia aja kali bu...) tahu kan, kalau plong itu artinya..... Lega ^_^.

Lega tidak selalu identik dengan happy ending, bisa juga dengan akhir yang tidak diharapkan. Tapi setidaknya saat rasa lega itu didapatkan, kita dapat melangkah lagi tanpa harus merisaukan atau menjadi galau berkepanjangan hanya karena sebuah rahasia atau sesuatu hal yang ingin (terpaksa) dirahasiakan itu.

Tidak semua orang mampu mengungkapkan isi hatinya secara terang-terangan, dan tetap memilih untuk bungkam sampai waktu yang tidak ditentukan. Silahkan bagi mereka yang benar-benar yakin mampu mengalahkan perasaannya dengan logika. Tetapi jika merasa tidak mampu, dan telah dikalahkan oleh perasaan selama bertahun-tahun, ungkapkan saja walau hanya sebagian kecil potongan dari rahasia itu.

Setidaknya perlahan perasaan yang mendominasimu itu akan mampu dinetralisir dengan logika yang sudah dikuatkan oleh fakta yang sudah terlihat. Fakta yang menegaskan bahwa tidak ada gunanya lagi tetap merisaukan rahasia itu, karena diri kita yang masih bimbang. Memutuskan mengungkap rahasia itu atau terus memendamnya. Toh, kita tidak tahu kapan Izrail menjemput. Setidaknya dengan menegaskan hati ini, membuat kita bisa mengisi sisa waktu dengan hal yang lebih baik dan penting.

Dan yang terpenting, munculnya setitik rasa lega dan kekuatan untuk meyakinkan diri untuk bisa move on (eh...). Jangan tanya apa yang membuatku sedikit lega, dan jangan penasaran juga bagaimana endingnya? Intinya yakin bisa move on -_^.



read more »

Selasa, 22 Januari 2013

Maafkan Summer ^_^

Sekarang mencoba lagi posting lirik salah satu lagu yang kusuka. Masih diketik dengan usaha sendiri mendengarkan lagunya berulang-ulang. Diketiknya sih sudah dari kapan tahu, tapi cuma tersimpan di file notepad. Mumpung belum muncul ide baru buat menulis lagi, ya lebih baik memancing ide dengan cara menulis, walau hanya satu paragraf pembuka sebelum lirik Summer dari JKT48 muncul di sini. Sengaja memakai garis miring, supaya lebih jelas pemenggalan kalimatnya. Mari bernyanyi :).

Summer (JKT48)

Dirimu/ duduk memeluk lutut / di pinggiran geladak
Menghitung banyaknya ombak / datang mendekat
Diriku/ ada di sampingmu / seakan mau mengganggu
Saat sengaja ajak bicara / kau memukul bahuku
Laut yang sangatlah biru / menyerupai kasih sayang
Yang mempelajari / suatu arti / garis keabadian

Maafkan summer / menyilaukan
Saat tatap wajahmu dari samping / dalam hatiku ingin menyentuhmu lembut / keisenganku saja
Maafkan summer / cinta ini
Meskipun hanya teman / terasa sedih
Hanya angin laut yang sejak dari dulu / bertiup menujuku
Maafkan summer.....

Burung / layang-layang putih / mengelilingi langit
seperti memanasi / ayo cepat katakan
Aku pun diseling bercanda / melepas sepatu sneakers
Ketika lari sekuat tenaga / bagai melarikan diri

Bersama habisnya napas / debaran ini menyedihkan
Walau kuhitung deburan ombak / tak akan ada habisnya

Tetaplah summer / kita berdua / disinari cerahnya / matahari
Perasaanku ini akan terus berlanjut / apapun yang terjadi
Tetaplah summer / lebih jauh / menuju cakrawala / ujung sana
Aku pun sendirian menapak langkah kaki / tak mampu bilang suka
Tetaplah summer.....

Pasir pantai putih bersih / seperti perasaan jujur
Yang memaksaku tuk minta maaf / sayang yang terlalu dalam

Maafkan summer / menyilaukan
Saat tatap wajahmu dari samping / dalam hatiku ingin menyentuhmu lembut / keisenganku saja
Maafkan summer / cinta ini
Meskipun hanya teman / terasa sedih
Hanya angin laut yang sejak dari dulu / bertiup menujuku
Maafkan summer...
read more »

Senin, 21 Januari 2013

Tahu Dirikah Aku? ;(

Tiba-tiba ingat pelajaran Imla' (mendengarkan kata-kata bahasa Arab, kemudian menuliskannya di buku tulis) yang semacam tes pendengaran sekaligus kemampuan menulis dalam huruf Arab. Jadi ingat dulu pertama kali belajar mengetik di komputer, ada satu cara belajar unik yang pernah kulakukan setiap kali iseng di rumah. Yaitu mengetikkan lirik suatu lagu berdasarkan pendengaran kita saat lagu tersebut diputar di winamp atau windows media player. Memang sih seperti tidak hal lain saja yang lebih penting, tapi lumayan melatih mengetik cepat, walaupun masih sering mengulangi lagunya berkali-kali.

Belakangan ini ada satu lagu yang lumayan menusuk ke hati, yaitu Tahu Diri-nya Maudy Ayunda. Selain liriknya yang agak dalem, penyusunan nadanya juga unik dan tidak mudah dihapal dalam sekejap. Coba sekilas googling liriknya, ternyata kurang pas karena ada bagian yang dilompati. Sejenak nostalgia sama kebiasaan aneh zaman dulu, jadilah ini dia hasil ketikan lirik lagu berdasarkan pendengaranku (mudah-mudahan masih normal).

Tahu Diri (Ost. Perahu Kertas 2)
Maudy Ayunda

Hai...
Selamat bertemu lagi
Aku sudah lama menghindarimu
Sialku lah kau ada di sini

Sungguh tak mudah bagiku
Rasanya tak ingin bernafas lagi
Tegak berdiri... Di depanmu kini
Sakitnya... Menusuki jantung ini
Melawan... Cinta yang ada di hati

Dan...
Upayaku tahu diri
Tak s'lamanya berhasil
'Pabila... kau  muncul terus begini
Tanpa pernah kita bisa bersama
Pergilah... Menghilang sajalah lagi

Bye...
Selamat berpisah lagi
Meski masih ingin memandangimu
Lebih baik kau tiada di sini

Sungguh tak mudah bagiku
Menghentikan s'gala khayalan gila
Jika kau ada, dan ku cuma bisa
Meradang... Menjadi yang di sisimu
Membenci... Nasibku yang tak berubah

Dan...
Upayaku tahu diri
Tak s'lamanya berhasil
'Pabila... kau  muncul terus begini
Tanpa pernah kita bisa bersama
Pergilah... Menghilang sajalah lagi

Berkali-kali kau berkata
Kau cinta tapi tak bisa
Berkali-kali ku t'lah berjanji
Menyerah...

Dan...
Upayaku tahu diri
Tak s'lamanya berhasil

Dan...
Upayaku tahu diri
Tak s'lamanya berhasil

'Pabila... kau  muncul terus begini
Tanpa pernah kita bisa bersama
Pergilah... Menghilang sajalah
 Pergilah... Menghilang sajalah
Pergilah... Menghilang sajalah... Lagi



read more »

Lagu-Lagu Dari Jepang Itu...

Pernah suatu ketika tanpa sengaja membaca komentar seseorang yang heran dengan larangan pacaran untuk anggota JKT48, tetapi mengapa mereka banyak menyanyikan lagu tentang cinta? Meski tidak terlibat langsung dengan pembicaraan di suatu forum tersebut, tapi menurut Saya hal tersebut masih dikatakan wajar. Mengapa? Karena normalnya sejak usia remaja, semua orang akan merasakan hal tersebut walau tidak semuanya menjadi pelaku pacaran.

Coba perhatikan lirik-lirik pada lagu yang bertemakan cinta (karena masih ada lagu yang memotivasi semangat dalam bekerja keras), mayoritas sekedar ingin mengungkapkan isi hati ala ABG atau remaja kan? Bukan lirik lagu cinta ala orang dewasa yang rumit, penuh konflik, atau membuat galau berkepanjangan. Jadi lirik lagu mereka justru mau memberitahu dunia, supaya tidak terlalu galau nan mellow kalau sudah terjangkit virus merah jambu. Kalau suka sama seseorang katakan jika berani, atau memilih diam pun boleh. Jika hanya merasa cinta sepihak juga tidak perlu terlalu menjadikannya sebuah beban, karena "Cinta itu suara yang tak mengharapkan jawaban, tapi dikirimkan satu arah" (Karena Kusuka Dirimu, JKT48).

Awalnya sempat bingung dengan lirik-lirik lagu JKT48, karena tempo lagu yang cepat dan beberapa pelafalan bahasa Inggris dengan aksen Jepang yang masih asing di telinga. Ternyata setelah mengetahui lirik-liriknya, menyadari suatu fakta bahwa mayoritas lagu Jepang (berbahasa Jepang atau sudah diterjemahkan ke bahasa lain) memiliki makna yang tersirat. Pemilihan kata-kata agak tingkat dewa, jadi kalau hanya mendengar satu kali masih sedikit bingung maksud dari lagunya. Misalnya di lagu Bunga Sakura dari JKT48 pada lirik "...Sampai tujuan yang Aku ingin, langit biru menunggu diriku, mana yang lebih dulu memutuskan kita, bagaimana pun juga boleh..." Maksud dari penggalan lirik itu, kurang lebih kita harus mengusahakan berbagai cara untuk meraih impian. Kalau tidak salah lagu itu menceritakan seseorang yang bertekad bisa menyusul orang yang sudah sukses lebih dulu. Hanya dianalogikan dengan sekolah, kelulusan kakak kelas, yang lagu tersebut cocok dinyanyikan pada hari perpisahan.

Kemudian kalau ingat lirik lagu dari film kartun Kobo Chan, "Di dunia ini semua hal bisa terjadi, dan apa yang akan terjadi kita tak akan pernah mengetahui... Marilah kita hadapi pasti ada jalan keluar, hari ini entah siapa yang akan bahagia..." Enggak tahu karena level pemikiran anak-anak di Jepang yang lebih dewasa dari kita, atau memang orang Jepang memiliki ciri khas nyiptain lagu dengan lirik yang tidak mudah ditebak maknanya ya? Tapi itu yang menjadi daya tarik dari lagu-lagu yang berasal dari Jepang. Pendengarnya seolah diajarkan memikirkan makna tersirat dari sebuah lagu. Berikut ini lirik lagu yang  berkesan unik dari segi pemilihan kata-katanya.

"....Mungkin seperti perasaan sekuntum bunga saat dia akan mekar..." (Heavy Rotation, JKT48). Tidak terbayang sebelumnya kalau bisa menganalogikan perasaan hati dengan bunga yang mau mekar.

"Bila berjalan, di jalanan panjang adakalanya mobil cipratkan lumpur, kotoran burung tiba-tiba jatuh, adakalanya juga menumpahkan jus..." "....Daripada menangisi kesialan, ayo tertawa..." (Shiroi Shirt, JKT48). kecipratan genangan air, ketiban kotoran burung, numpahin minuman di depan orang banyak, its' real happened in my past time (curcol deh), dan segala jenis hal lain yang membuat kita merasa jadi manusia sial . Tidak perlu malu atau menangisi kesialan, cukup ganti baju (baca: bangkit), tidak usah memperdulikan tatapan/omongan orang lain, tetap semangat meraih masa depan. Ganbatte!

Satu lagi keunikan yang menurut Saya menjadi ciri khas lagu-lagu asal Jepang. Yaitu meminimalkan pengulangan kalimat, kecuali di bagian reff. Jadi misalnya lagunya berdurasi 4 menit, maka bait yang diulang sama persis kata-katanya hanya di bagian reff, dan memungkinkan sekitar tiga sampai empat bait lirik yang berbeda dengan notasi nada sama. Jika kurang yakin silahkan cek di google ya. Sebenarnya masih banyak lagu yang Saya temukan memiliki pemilihan lirik lagu bermakna dalam, tapi tersirat di balik kata-kata yang tidak sembarangan dipilih oleh penciptanya. Tapi sekarang ada yang harus Saya kerjakan jadi cukup sekian ya pembahasan kita tentang keunikan dari lirik lagu-lagu made in Japan. Konnichiwa ^_^.




read more »

Minggu, 20 Januari 2013

My Top 10 Posts

Sekedar iseng melihat daftar peringkat postingan yang sering dikunjungi oleh para peselancar internet yang mampir kemari. Dan ada 10 tulisan yang paling sering dikunjungi, setidaknya sampai detik ini di hari Minggu, tanggal 20 Januari 2013. Bukan untuk pamer, tetapi penulis sebagai admin tunggal blog ini, hanya ingin melakukan brainstroming mencari ide untuk tulisan-tulisan selanjutnya. Mudah-mudahan saat ada yang membaca postingan kali ini, ada juga yang mendapatkan ide baru buat tulisannya (semoga). Walaupun mungkin banyak yang membaca kesepuluh tulisan tersebut merasa terjebak karena ternyata tulisan yang ada tidak sesuai harapan. Setidaknya sedikit banyak kuketahui tren atau kecenderungan kata kunci apa yang banyak diketik oleh semua peselancar dunia maya dari berbagai penjuru dunia. Nah, kalau sudah tahu kata kunci yang banyak dicari, kemungkinan besar kalau kita membuat tulisan menggunakan kata kunci tersebut, pengunjung blog akan meningkat. Alexa rank juga makin bagus (hehe masih newbie, jadi masih penasaran sama si Alexa yang kadang membengkak atau menyusut tanpa kita tahu sebab pastinya). Baiklah, berikut 10 peringkat teratas di http://nilaamalia14888.blogspot.com/

213 pageviews. Sesekali mencoba membuat review dari sebuah lagu, dan ternyata tidak semudah saat membaca hasil review dari blogger lain. Nyaris setiap hari ada saja yang mampir ke tulisan yang satu ini, berarti entah dramanya atau lagunya memang disukai banyak orang. Terutama saat demam Korea sedang mewabah seperti sekarang ini. Penulis tidak bisa dikategorikan seorang K-popers atau fanatik dengan musik dari negeri gingseng tersebut. Hanya menyukai K-drama (itu pun belum sampai tahap fanatik) yang ceritanya menarik dan mengajarkan banyak hal positif. Setelah menonton dramanya, barulah menyukai lagu temanya yang biasanya benar-benar mengandung arti cukup dalam sesuai jalan cerita drama. So, it's start from the story to the song.

147 pageviews. Berawal dari sikap heran dan penasaran bagaimana sebuah girlband (itu dulu, sebelum tahu kalau istilah untuk JKT48 bukan girlband tapi Idol Group) beranggotakan lebih dari 20 orang, dan punya begitu banyak fans yang didominasi kaum Adam. Ternyata lirik lagunya cukup membuatku tertarik, dan mengakui kualitas mereka dari segi lagu dan suara (not to their fashion style *_*). Seperti dugaanku, banyaknya jumlah pengunjung di tulisan ini, tidak terlepas dari banyaknya jumlah fans JKT48 yang selalu ingin mengetahui perkembangan idola mereka. Tapi apa mau dikata, Aku bukanlah seorang yang fanatik berlebihan jika menyukai sesuatu hal, jadi belum bisa menghasilkan tulisan lagi berkaitan dengan JKT48. Maybe next time. or maybe never write it again. Who knows?

94 pageviews. Diawali dari sebuah tema yang diberikan oleh panitia penyelenggara kompetisi blog. Pada masa kompetisi berlangsung, kemungkinan besar pengunjung adalah sesama peserta kompetisi yang ingin sekedar mengetahui tulisan peserta lainnya. Sama sepertiku yang selalu ingin tahu tulisan blogger lain yang menulis dengan tema sama, untuk mengetahui kekurangan dari tulisanku, dan belajar dari tulisan orang lain. Seiring dengan berakhirnya kompetisi tersebut, ternyata tidak membuat tulisan ini kehilangan pembaca. Karena kita ketahui bahwa batik merupakan salah satu aset budaya Indonesia, yang tidak akan lekang tergerus zaman. Selalu akan ada yang ingin mencari tahu dan mempelajari semua tentang batik, meski hanya lewat media internet. Jadi inilah sebabnya tulisan bertema batik ini menempati urutan ketiga dari seluruh total tulisan yang ada di blogku.

59 pageviews. Ini hanya sedikit coretan hati sekaligus opini yang terinspirasi dari sebuah drama Korea (lagi-lagi masih tentang Korea ^_^) berjudul New Heart. Begitu pentingnya sebuah organ tubuh bagi mereka yang membutuhkan, di saat organ tubuh kita dianggap sudah tidak berarti jika kita meninggal kelak. Tentang bagaimana sebuah organ bisa membuat seseorang mendapat kesempatan hidup dengan baik. Berdasarkan informasi dari traffic source di statistik blog, mereka yang mampir ke tulisan ini mencari informasi dengan kata kunci berkaitan dengan: donor organ, dunia kedokteran, dan drama korea.

45 pageviews. Sekedar ingin menulis sedikit tentang telepati, yang ternyata tidak jarang peselancar dunia maya yang juga tertarik dengan telepati. Mungkin sekedar penasaran, iseng, atau mereka yang benar-benar ingin mempelajarinya untuk berbagai kebutuhan. Kalau ada yang merasa itu sesuai yang Anda pikirkan, jangan khawatir. Daku tidak mampu melakukan telepati kok, cuma sotoy alias sok tahu :).

35 pageviews. Memang zaman sudah moderen, tetapi namanya orang Indonesia yang terkenal sebagai bangsa yang menjunjung tinggi kata orang tua atau nenek moyangku seorang pelaut (ngawur deh), berbagai mitos pun tidak benar-benar hilang sepenuhnya dari kehidupan saat ini. Hanya mencoba membahas keterkaitan mitos dengan apa-apa yang pernah kualami dalam hidup. Percaya tidak percaya. Believe it or not? It's up to you.

28 pageviews. Ternyata kreatifitas itu bukan mutlak dikatakan sebagai bakat bawaan lahir. Buktinya keadaan terdesak mampu membuatku mendadak (terpaksa) mengkreatifkan diri semaksimal mungkin. Terlebih saat itu jika menghadapi seorang balita (sedangkan diri belum berpengalaman menjadi seorang ibu) anak orang lain (bukan anak ibu sendiri alias adik kandungku).

18 pageviews. Menceritakan sedikit tentang salah satu hobiku, dan belajar menuliskan resep suatu hasil karya memasak. Ternyata tidak gampang menceritakan urutan proses memasak, karena salah sedikit bisa membuat orang salah paham dan akhirnya makanan atau minuman yang dihasilkan nanti tidak sesuai harapan. Biasanya sih (berdasarkan kebiasaanku juga), banyak orang yang searching resep masakan di akhir pekan atau masa-masa liburan. Jadi kalau di akhir pekan bingung mau update tulisan apa di blog, coba saja menuliskan tentang resep favorit Anda. Apalagi kalau resepnya punya sesuatu yang lain daripada yang lain, jangan ragu untuk berbagi lewat blog.

18 pageviews. Siapa sih yang tidak kenal dengan Mbak Asma Nadia? Buat yang suka dunia membaca dan menulis, pasti mengetahui dan menggemari karya-karya beliau. Bahkan beberapa cerpenya sudah diangkat ke layar lebar. Beliau adalah sosok penulis yang menginspirasiku untuk belajar menulis, menulis, dan menulis. Banyak amat kata menulis-nya? Bukan apa-apa, karena memang pada dasarnya kalau ingin menjadi seorang penulis, ya itu tadi langsung praktek menulis, menulis, dan menulis. Jadi kuawali dari sebuah blog inilah, media tempatku menulis, menulis, dan menulis (hehe ngeles nih, bilang aja udah bingung mau nulis apa lagi).

16 pageviews. Keberadaan tulisan ini di peringkat 10, sangat diluar dugaan. Karena ini hanya sebuah cerita aneh yang berefek traumatis padaku di masa lalu. Mungkin karena ada kata-kata lipstik ya, sebagai salah satu benda yang identik dengan kecantikan wanita. Dari zaman Cleopatra sampai zamannya Kate Middleton (apa hubungannya ya?), kecantikan fisik selalu dianggap penting oleh mayoritas wanita di seluruh dunia. Sekalipun ada seorang cewek tomboy nan cuek sama penampilannya, suatu saat bisa saja menjadi manusia yang paling khawatir sama penampilannya. Terutama kalau sudah terserang si virus merah jambu tapi jelas bukan jatuh hati kepada Marmut Merah Jambu (hehe peace ya Bang Raditya Dika...), tetap suka sesama manusia.

Itulah kesepuluh postingan paling sering dikunjungi (selama enam bulan umur si blog) di sini. Mau lanjut ke lokasi, ya silahkan... Tidak dipungut biaya kok. Mau langsung keluar dari blog ini karena udah mual baca tulisanku, jangan ragu-ragu muntahin aja sekarang (ga bakal ngotorin halaman "rumah blogku" kan?). Terima kasih sudah mau mampir dan membaca tulisan-tulisan aneh nan (memaksa) unik ini. Have a nice day ^_^.
read more »