Daisypath - Personal pictureDaisypath Anniversary tickers

Senin, 25 Februari 2013

Donat Ubi Ungu alaNila

Rasanya sudah lama sekali tidak bereksperimen di dapur. Siang tadi, tanpa direncanakan sebelumnya, saya kembali melakukan hobi lama itu. Ceritanya begini, saat perut sudah keroncongan di jam makan siang, saya segera menuju dapur. Di sana lah saya menemukan ubi kuning dan ubi ungu kukus, yang disajikan oleh Mama sebagai kudapan hari ini.

Awalnya sama sekali tidak kepikiran untuk "main" masak-masakan. Tapi tiba-tiba ingat pada sisa ragi instan, yang saya pakai minggu lalu untuk membuat martabak manis. Ya, pertama kalinya membuat martabak manis, sekalian mencoba si Happy Call Jumbo Double Pan punya Mama. Hehe soalnya menu lain yang ada di buku resep masakannnya, kebanyakan rumit-banyak memakai rempah-rempah. Jadi hanya martabak manis yang membuat saya penasaran untuk mencobanya. Hasilnya? Terlalu padat untuk disebut sebagai martabak manis, tapi masih bisa diterima lidah dan perut kok *_^.

Kembali lagi ke sisa ragi instan, yang akhirnya menuntun saya untuk kembali membuat donat goreng (entah sudah berapa kali, tapi memang sudah lama sekali tidak membuatnya lagi). Kali ini mumpung ada ubi ungu, maka saya berinovasi membuat donat ubi ungu. Biasanya untuk membuat donat goreng, bahan campuran yang digunakan adalah kentang atau ubi kuning, yang akan menghasilkan warna cenderung kuning kecokelatan setelah matang. Sekarang warna donatnya jadi cenderung cokelat di luar, tetapi ungu di bagian dalam. Lain dari yang sebelumnya kan? Ini dia penampakannya, baru matang dan masih panas jadi sengaja di letakkan di baskom berlubang supaya cepat dingin, sekaligus mengurangi kandungan minyak yang terserap saat proses menggoreng.

Sengaja, buat ukuran mini biar kelihatan banyak *_^.

Walaupun sudah beberapa kali membuat donat goreng, tetapi terakhir kali membuatnya kira-kira pertengahan tahun 2012. Jadi agak ragu juga dengan takaran resepnya, hanya mengandalkan feeling. Alhamdulillah, tidak gagal. Jadilah 20 buah donat ukuran mini berwarna ungu kecokelatan. Kira-kira berikut ini resep dan tahapan pembuatan Donat Ubi Ungu alaNila.

Bahan-bahan:
100 gr ubi ungu kukus (haluskan)
150 gr tepung terigu protein tinggi (Cakra Kembar)
1 sdt ragi instan
100 gr gula pasir (sesuai selera, sepertinya akan lebih baik pakai gula halus)
garam (sedikit saja)
1 butir telur ayam
1 sdm mentega
minyak untuk menggoreng

Cara membuat:
  1. Campur tepung terigu, gula, ragi, dan garam, aduk rata. Masukkan telur, aduk rata langsung menggunakan tangan. Campur dengan ubi yang sudah dihaluskan, uleni sampai tercampur rata. Kemudian tambahkan mentega, selanjutnya terus uleni sampai kalis (tidak lengket). Tutupi adonan dengan lap atau plastik kedap udara, diamkan selama 50 - 60 menit.
  2. Setelah adonan mengembang, kempiskan adonan dengan tangan terkepal. Tambahkan sedikit tepung terigu jika masih agak lengket. Ambil sedikit demi sedikit adonan, bentuk menjadi bulatan-bulatan sebesar bola pingpong (besar ukurannya bebas). Diamkan kira-kira 10 - 15 menit.
  3. Bentuk adonan dengan membuat lubang di tengahnya, sampai menyerupai donat, diamkan kembali 5 - 10 menit. Cara yang saya gunakan ini manual, kalau punya cetakan donat tentu akan lebih memudahkan proses pengerjaannya.
  4. Panaskan minyak untuk menggoreng, apinya sedang cenderung kecil supaya adonan tidak menjadi hangus di bagian luar tapi kurang matang dalamnya. Masukkan perlahan adonan, ke dalam penggorengan, dengan sesekali memutar adonan dengan sumpit, supaya lubangnya tidak menjadi rapat. Bolak-balik supaya matangnya merata. Saat warnanya mulai kecokelatan, dan lapisan luarnya mulai menjadi garing, angkat dan tiriskan.
  5. Sajikan dengan topping gula, cokelat, krim, meises, dll. Buat yang tidak terlalu suka manis, dimakan tanpa topping juga sudah enak ^_^.

Berdasarkan pengalaman pribadi, resep memang penting. Tapi lebih penting lagi adalah feeling. Jadi saat kita mengikuti suatu resep masakan tertentu, tidak selalu hasilnya seperti yang diharapkan, meskipun sudah 100% mengikuti resep yang ada. Jadi resep yang saya paparkan di atas, jangan dipercaya sepenuhnya ya. Soalnya bisa jadi saya agak sedikit keliru mengira-ngira takaran bahannya, atau memang ada teknik lain yang lebih T.O.P untuk membuat donat super empuk dan lezat. Jadi, cukup jadikan resep saya ini sebagai gambaran kasar resep, yang bisa Anda kombinasikan dengan resep donat dari sumber lainnya. Semoga tulisan kali ini bisa bermanfaat. Terima kasih sudah mampir :).
read more »

Lee Min Ho Goes To Jakarta

Kabar baik bagi para penggemar drama Korea, Boys Before Flowers, Personal Taste, dan City Hunter. Khususnya para ladies yang nge-fans banget sama aktor utamanya, Lee Min Ho. Mungkin saya termasuk orang yang telat mengetahui kabar ini, tapi tidak ada salahnya juga kan berbagi info siapa tahu ada yang membutuhkan.

Beberapa hari yang lalu menonton acara Top K-Pop di salah satu channel TV swasta. Di acara tersebut pula diinformasikan bahwa rencananya Lee Min Ho akan mengadakan jumpa fans di Jakarta pada tanggal 23 Maret 2013. Sebelumnya aktor sekaligus penyanyi Lee Seung Gi menggelar acara serupa beberapa waktu lalu, kali ini giliran Lee Min Ho akan menyapa fans-nya di Indonesia.

Saya sendiri bukan penggemar fanatiknya. Jadi tidak mengetahui detail acara tersebut akan diadakan di mana atau berapa harga tiketnya. Mungkin situs berikut ini bisa membantu Anda yang memerlukan informasi lebih lengkapnya: http://www.wowkeren.com/berita/tampil/00030450.html.

Buat para Minoz (kalau tidak salah sebutan untuk fans Lee Min Ho oppa) yang sudah bertahun-tahun menabung untuk bertemu sang idola, it's your time. Buat yang baru tahu, silahkan segera cari infonya kalau memang berniat untuk menghadiri acara tersebut. Buat yang sudah pesan tiketnya, selamat menanti kedatangan sang idola pada 23 Maret 2013 mendatang.
read more »

Ost. Dalam Mihrab Cinta

Lirik lagu tema film Dalam Mihrab Cinta ini, versi yang dinyanyikan oleh Asmirandah dan Dude Herlino. Sempat pula keduanya menjalin kisah asmara di dunia nyata, yang juga sangat didukung oleh para penggemarnya. Tapi namanya jodoh itu tak bisa ditebak oleh manusia. Serasi di mata manusia belum tentu cocok di mata Tuhan. Seperti juga tentang jodoh, rezeki, dan maut yang akan kita temui. Wallahu 'alam bishawab.

Bunga-Bunga Cinta
(Asmirandah feat. Dude Herlino)

Tak pernah terlintas, di benakku
Saat pertama kita bertemu
Sesuatu yang indah, tumbuh dalam gundah
Harum dan merekah

Tulus hatimu, buka mataku
Tegar jiwamu, hapus raguku
Membuncah di hati, harapan nan suci
Menyatukan janji..

Bunga-bunga cinta, indah bersemi
Di antara harap pinta pada-Nya
Tuhan tautkanlah, cinta di hati
Berpadu indah
Dalam mihrab cinta...

Tulus hatimu buka, mataku
Tegar jiwamu hapus, raguku
Membuncah di hati, harapan nan suci
Menyatukan janji.. (ho..ho..ho..)

Bunga-bunga cinta, indah bersemi
Di antara harap pinta pada-Nya
Tuhan tautkanlah, cinta di hati
Berpadu indah
Dalam mihrab cinta.....

Bunga-bunga cinta, indah bersemi (indah bersemi)
Di antara harap pinta pada-Nya
Tuhan tautkanlah, cinta di hati
Berpadu indah
Dalam mihrab cinta

Tak pernah terlintas, di benakku
Saat pertama kita bertemu
Sesuatu yang indah, tumbuh dalam gundah
Harum dan merekah

Membuncah di hati harapan nan suci
Dalam mihrab cinta
read more »

Artikel untuk Radar Banten

Selagi bingung mau menulis dengan tema apa lagi, akhirnya keingetan kalau dulu sempat dipercaya oleh teman-teman, untuk menulis artikel di sebuah media cetak lokal. Kebetulan isinya terkait ringkasan kegiatan kami, yang sekaligus menjadi salah satu mata kuliah di program studi Kesehatan Masyarakat. Sebenarnya, untuk memuat artikel tersebut, kami tidak mendapat honor, malah sebaliknya kami yang membayar (semacam pasang iklan), dan artikel ditulis oleh pihak kami sendiri. Tidak apa-apa, yang penting setidaknya kegiatan kami waktu itu, bisa dipublikasikan dan semakin banyak yang mengetahui bahwa di daerah Kelapa Dua, Tangerang, pernah ada sekelompok mahasiswa yang mengadakan berbagai kegiatan dalam bidang kesehatan. Khususnya pencegahan penyakit dan peningkatan kesehatan lingkungan. Salah satu keuntungan buat saya pribadi, jelas dapat belajar bagaimana membuat liputan kegiatan, secara singkat namun sudah menjawab semua pertanyaan jurnalistik (5W + 1H). Berikut ini liputan yang dipublikasikan oleh Radar Banten.


KEGIATAN CEGAH DIARE DAN PENYEHATAN LINGKUNGAN BERSAMA KALBE FARMA

Kegiatan cegah diare dan penyehatan lingkungan berlangsung pada tanggal 15-25 April 2009. Kegiatan ini diselenggarakan oleh mahasiswa program studi Kesehatan Masyarakat Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta dan disponsori oleh Kalbe Farma terutama produk Neo Entrostop sebagai obat diare.
Wilayah yang dipilih adalah Kelurahan Kelapa Dua, Kecamatan Kelapa Dua, Kabupaten Tangerang, Banten. Wilayah yang sudah ditetapkan untuk dintervensi oleh kelompok PBL Kelapa Dua yang beranggotakan dua belas mahasiswa/i.
Selama 10 hari, dilaksanakan sekitar tujuh kegiatan. Diantaranya penyuluhan kesehatan terkait diare serta pelatihan dan simulasi pengolahan sampah yang diadakan di aula kantor kelurahan Kelapa Dua. Untuk penyuluhan kesehatan terkait diare, pembicara berasal dari dinas kesehatan tangerang. Sedangkan pelatihan dan simulasi pengolahan sampah serta biopori disampaikan oleh perwakilan pihak Kementrian Lingkungan Hidup (KLH) dan Badan Lingkungan Hidup Daerah (BLHD) Tangerang.

Outbound yang bertujuan memberikan materi perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) untuk murid SDN Kelapa Dua 01, perlombaan gotong royong, penyebaran stker, brosur, leaflet dan poster berisi pesan kesehatan. Kegiatan outbound dipilih untuk membuat anak-anak gembira sehingga penyampaian materi tidak membuat mereka bosan.

Kegiatan pembentukan FPL adalah kegiatan terakhir namun sekaligus awal dari pemberdayaan masyarakat untuk mandiri dalam mengelola lingkungannya sendiri. Pembentukan forum tersebut baru bisa dilaksanakan di RW 04 Kelurahan Kelapa Dua sebagai contoh. Diharapkan masyarakat disana mampu menjadikan lingkungannya bersih sehingga kesehatan pun dapat dengan mudah dicapai. Dari forum follow up kegiatan yang sudah dilaksanakan dapat dilihat tingkat keberhasilannya. 

Diharapkan kegiatan seperti ini dapat berlanjut untuk mewujudkan kesehatan dan mencegah dari berbagai penyakit.


read more »

Sabtu, 23 Februari 2013

Laptop (Dulu) Punya Buntut

Hal absurd itu tak mengenal usia. Setidaknya memang demikianlah adanya. Beberapa postingan sebelumnya telah menceritakan kebodohan diri ini di waktu muda belia (beuh, emang udah tua ya sekarang?), sehingga memicu terjadinya musibah kecil atau pun besar (klik ini, ini juga, di sini, masih ada lagi, dan satu lagi).

Hal aneh ini terjadi di saat usiaku menjelang 20 tahun. Waktu itu baru mendapat rezeki sebuah laptop, yang dibelikan oleh Ayah. Sebagai manusia yang masih sangat awam tentang laptop, rasa ingin tahu pun mendesak saya untuk mengutak-atik si "teman" baru itu. Salah satunya bereksperimen dengan beberapa kabel yang sudah tersedia bersama laptopnya, dari dalam kardus pembungkusnya.

Satu kabel yang membuatku paling semangat mencobanya, adalah kabel putih bening, yang konon bisa dipakai untuk internetan, kalau disambungkan ke telepon rumah. Maka dengan ke-sotoy-an level tinggi, saya segera memasang si kabel sebagai pengubung antara laptop dan telepon rumah. Memang dasar manusia sotoy, terbukti kan gagal? Seharusnya ada pengaturan khusus, yang biasanya cuma bisa dilakukan oleh ahlinya. Ya sudah lah, dengan kecewa saya harus kembali mencabut kabel tersebut.
 
Tapi... Aroma keanehan mulai tercium, keganjilan mulai terasa. Kabel putih bening itu tidak bisa terlepas dari laptop. Panik, bingung, dan sedikit ketakutan karena sadar bahwa ini murni kesalahan saya. Oke, mencoba menenangkan diri, dan berharap semenit, sejam, atau sehari kemudian kabel itu akan terlepas dengan sendirinya. Harapan itu tidak menjadi nyata.

Akhirnya laptop (yang waktu itu baru beberapa hari keluar dari kardusnya) resmi memiliki ekor alias buntut. Setidaknya demikian saya dan beberapa teman menyebut si kabel putih bening, yang menempel di laptop 14" itu. Memang kala itu, sudah mulai banyak tugas kelompok. Maka laptop sangat dibutuhkan, supaya memudahkan pengerjaan tugas di mana pun dan kapan pun. Jadi saat dibawa ke kampus, teman yang baru melihatnya, akan mengomentari si kabel putih bening itu.

Hehe biarlah menjadi hiburan tersendiri buat mereka, belum ada kan laptop hitam berekor/berbuntut putih bening? Entah berapa lama kabel itu melekat di laptop, karena memang saya sempat menunda membawanya ke tukang servis, karena malas dan masih berharap suatu saat bisa melepasnya sendiri. Kalau tidak salah kabel itu baru dilepas oleh ahlinya, waktu pertama kalinya si laptop harus di-install ulang karena masalah klasik, yaitu virus. Dan si laptop tak berbuntut lagi. Sekarang malah lupa menyimpan kabel "bersejarah" itu di mana.
read more »

Jumat, 22 Februari 2013

Fiksi alaNila

Blog ini memang agak aneh, bagi mereka yang berpendapat bahwa suatu blog mestinya berfokus pada satu kategori tulisan tertentu. Wajar saja jika ada yang menilai seperti itu, saya sendiri masih belum menemukan satu jenis tulisan yang benar-benar akan dijadikan fokus utama. Memang niat membangun blog ini juga untuk menyalurkan hasrat menulis, apa pun bentuk tulisannya. Jadi, hasilnya campur aduk begini deh. Segala jenis tulisan, selama menarik bagi penulis, ya lanjutkan!

Sebelumnya saya pernah membuat satu artikel khusus, yang berisi daftar beberapa tulisan terkait Korean Trend. Kali ini akan saya sebutkan beberapa tulisan yang ada di dalam blog ini, terutama yang masuk dalam kategori fiksi (baru berhasil membuat puisi dan cerpen abal-abal). Berikut ini karya-karya fiksi saya:

  1. MEI KELABU 
  2. L+I+F+E = C+H+O+I+C+E 
  3. Cerpen: Rahasia Itu... 
  4. TIBA SAATNYA
  5. SILENTLY LOVE 
  6. Pertemuan Semalam 
  7. Ssst!!! 
  8. Bolehkah? 
  9. A Cup Of Love Coffee 
  10. Hujani Malamku dan Malamnya 
  11. TOPENGNYA MASIH MELEKAT

Masih sedikit sih. Bagi yang ingin mengkritisi atau memberikan saran terkait tulisan-tulisan tersebut, dengan senang hati akan saya terima. Lain kali jika ada penambahan tulisan ber-genre fiksi di blog ini, maka akan saya update kembali daftar tersebut. Selamat makan siang ^_^.
read more »

TOPENGNYA MASIH MELEKAT

Mengapa topeng ini begitu sulit kulepaskan?
Padahal sudah begitu lama kuniatkan untuk melepasnya.
Menunjukkan pada dunia, wujud asliku.

Aku tidak tahu bagaimana bentuk dan rasa buah Simalakama.
Kupikir, mungkin seperti inilah kondisinya tentang analogi buah Simalakama.
Kutahu bahwa dengan atau tanpa topeng ini pun, akan tetap ada yang kecewa.

Mungkin lebih baik kubiarkan topeng ini melekat di wajahku.
Biarkan suatu saat lepas dengan sendirinya.
Saat waktunya tepat.

Toh, semua ini sudah ada yang mengatur.
Tuhan kan yang mengatur?
Bukan manusia.
read more »

Kamis, 21 Februari 2013

Crazy Little Thing Which I Thought

Baru beberapa hari enggak nge-blog itu, kangen dan banyak hal yang muncul di kepala tapi tidak tersalurkan dalam sebuah tulisan. Salah satunya adalah hal tidak jelas yang muncul tiba-tiba di alam imajinasiku.

Tiba-tiba ingin menyepi ke suatu tempat, mungkin semacam pantai-cukup sehari atau dua hari. Sendirian. Bebas mau ngapain aja, ngemil makanan ringan yang minim kandungan gizinya, nulis sepuasnya, tertawa terbahak-bahak, menangis sekejer-kejernya, atau sekedar diam memandangi sunset dan suasana lainnya di pantai. Lebih gilanya lagi, berteriak di bibir pantai, saat ombak besar sedang mempertunjukkan kehebatannya.

Enggak tahu pasti kenapa, tapi pengen aja melakukan hal tersebut. Tapi sepertinya itu hanya akan menjadi imajinasiku semata. Tidak akan terealisasi dalam kenyataan. Ya sudah lah, setidaknya ide gila ini dapat kutuangkan dalam sebuah tulisan. Meski hanya tulisan tidak jelas, dan tidak penting bagi orang lain yang membacanya.
read more »

Minggu, 17 Februari 2013

Salah, Sadar, dan Perbaiki!

Setelah sekian lama menulis di blog tercinta ini, ada satu hal yang baru saya sadari. Tepatnya setelah dua hari ini tidak sempat meng-update tulisan, karena dilanda dismenore. Selain jungkir balik, duduk salah, berbaring salah, hibernasi setelah hari sebelumnya hanya tidur 3 jam, dan kemarin malam begadang menonton Perahu Kertas 2, kegiatan lainnya adalah kembali membaca buku-buku yang lama tak tersentuh.

Akhirnya, saya pun menemukan sebuah kesalahan yang selama ini dilakukan dalam setiap tulisan terdahulu. Yaitu menggunakan huruf kapital untuk penggunakan kata "saya" atau "aku", di tengah kalimat. Dari sekian buku yang saya baca, ternyata tidak perlu menggunakan huruf kapital ketika menyebut "saya" atau "aku" jika terletak di tengah kalimat. Rasanya tidak sempat untuk kembali mengedit setiap tulisan yang sudah terlanjur salah itu. Tapi untuk kali ini dan seterusnya, kesalahan tersebut harus diperbaiki. Dan biarlah kesalahan di tulisan terdahulu, menjadi sebuah pengingat dan pembanding antara setiap tulisanku dari masa ke masa.

Benar ternyata, saat saya pernah mengikuti pelatihan menulis dari FLP Ciputat, beberapa tahun silam. Kami diberitahu oleh para senior, bahwa kegiatan menulis tidak terlepas dari kegiatan membaca. Saat bingung mencari ide tulisan, maka kita bisa membaca buku-buku favorit, dan sesaat kemudian maka ide tulisan pun bisa datang bertubi-tubi. Selain membaca, kita juga bisa memperhatikan kejadian, atau segala sesuatu yang terjadi di sekitar kita. Dari sanalah kita bisa memikirkan suatu ide untuk dikembangkan menjadi sebuah artikel, opini dari sudut pandang pribadi, puisi, cerpen, atau bahkan novel.

Saya sendiri, masih sebatas mencoba aktif di blog sebagai tempat melatih diri untuk terus produktif menulis. Dan jika ada yang membaca atau berkenan memberikan komentar, saya akan sangat berterima kasih. Karena dari komentar itulah, saya bisa mengukur apa saja yang perlu ditingkatkan dari setiap tulisan. Apa yang harus dikurangi atau diperbaiki, supaya bisa menghasilkan tulisan yang tidak hanya memuaskan batin sendiri akan hasrat menulis. Tetapi juga bisa memberi manfaat kepada siapa pun yang membacanya.

Terkadang tidak selalu harus menguasai suatu bidang terlebih dahulu, baru berani menuliskan tentang hal tersebut. Tetapi, karena sudah ada keberanian menulis itulah, kita bisa mempelajari banyak hal. Dan bukan mustahil jika suatu saat bisa menguasainya, dari setiap proses menulis yang kita lewati.

Bertahun-tahun mempelajari Bahasa Indonesia di bangku sekolah, tidak akan cukup membuat kita paham dan mengaplikasikan EYD dengan baik, tanpa adanya sebuah praktik menulis. Jika saya boleh jujur, rasanya ingin kembali mengulang belajar Bahasa Indonesia dari nol. Tapi, setelah dipikir-pikir justru kebalikannya. Saya menulis, menulis, dan menulis, kemudian dari proses itulah saya bisa sekaligus mempelajari materi Bahasa Indonesia yang baik dan benar. Terutama bahasa tulisan, yang menjadi latihan awal untuk dapat berkomunikasi secara lisan dengan baik. Salam semangat untuk semua ^_^.
read more »

Jumat, 15 Februari 2013

Iseng Update Tulisan

Segala sesuatu memang ada hikmahnya. Printer mulai ngaco karena tintanya tinggal se-uprit, memaksa Saya untuk nge-print di daerah sekitar kampus. Dan kenyataan pahit menunjukkan bahwa USB yang sudah bertahun-tahun nemenin ngerjain segala jenis tulisan, ternyata berperan ganda sebagai peternak virus. Maka sekalian numpang scan di warnet, sekalian edit terakhir kali proposal penelitian yang mau diprint buat seminar entah kapan (doakan sukses ya *_*), sekalian nostalgila setelah sekian tahun tidak menjejakkan kaki di warnet mana pun.

Kaget. Mata biasanya menatap layar laptop dan mengetik di keyboard kecil, tiba-tiba pakai komputer lagi. Dan sukses membuat Saya lambat dalam mengetik artikel kali ini, bahkan sering salah ketik (lebih sering dibanding biasanya yang juga hobi salah ketik). Selain blogging, pastinya sebagai pemburu lomba menulis gratis, tanpa harus cetak-mencetak tulisan. Dan banyak lomba baru lagi, yang antri minta Saya buat ikutan. Sip, simpan dulu dan nanti di rumah baru pilah-pilih lagi mana yang benar-benar memungkinkan untuk diikuti.


read more »

Rabu, 13 Februari 2013

Daftar Tulisan Terkait "Korean Trend"

Demam Korea (Selatan) memang sedang mendunia.

Bukan sekedar asal menyimpulkan atau sekedar sugesti penulis, yang sedikit banyak mulai menyukai hal-hal berunsur Korea. Tapi pernyataan tersebut berdasarkan tulisan-tulisan di blog ini, yang ternyata menunjukkan sebuah fakta mencenangkan (lebay deh).

Kenyataan bahwa tulisan yang bertema Korea, nyaris tidak pernah kehilangan pengunjung walau sudah lebih dari seminggu diterbitkan. Padahal bisa dikatakan blog ini bukan blog khusus yang hanya membahas tentang sinopsis drama Korea, fashion ala Korea, K-Pop, atau pelajaran bahasa Korea. Pastinya jika ada yang ingin mencari informasi terkait Korean Trend, pasti banyak blog lain yang menyajikan informasinya secara lebih lengkap. Berbeda dengan hasil tulisan Saya, yang tingkat mengidolakan all about Korea-nya masih di tahap newbie dan tidak terlalu fanatik.

Di blog ini, penulis sebenarnya hanya ingin mengapresiasi karya-karya mereka, terutama yang berhasil menarik perhatian penulis. Di sisi lain juga menjadikannya sebuah subjek tulisan, sekaligus mengeluarkan apa yang ada di pikiran, supaya tidak mengendap sia-sia di "taman akal." Berikut ini beberapa tulisan yang pernah Saya buat, terkait Korean Trend (terhitung sampai 13 Februari 2013, kalau suatu saat bertambah akan di-update lagi di sini): 
  1. Review Ost. 49 Days (Even if I Live Just One Day - Jo Hyun Jae)  
  2. New Heart, New Eyes, New Kidney, and New Life for Other People 
  3. Saranghaeyo... 
  4. When K-Drama Affect Me 
  5. Learning From "God of Study" 
  6. Loving At The First Listen To "S.E.O.U.L." - Super Junior & SNSD 
  7. Review Makna Lagu "Goose's Dream"

 




read more »

Senin, 11 Februari 2013

Antara Perasaan dan Tulisan Kita.

Jika ada yang bertanya tentang gaya penulisan, maka Saya masih berada di area kebingunan untuk menjawabnya. Soalnya selama ini cenderung berlatih menulis apa saja, walaupun seringnya nonfiksi. Seperti yang pembaca temukan di blog ini. Warna-warni dan nyaris tidak ada tema khusus yang diutamakan. Karena memang targetnya adalah "Yang Penting Menulis (YPM)." Tapi bukan tidak mungkin suatu saat, setelah kutemukan di genre apa yang paling membuatku nyaman, maka di situlah Aku akan terus berkarya.

Seringkali saat berhasil menyelesaikan sebuah tulisan, dan berusaha ingin menulis hal lain dengan gaya tulisan yang sama, Saya mengalami kesulitan. Karena sebenarnya setiap tulisan, dan proses pengerjaannya memiliki suatu sensasi rasa tersendiri, yang akan mempengaruhi hasil akhirnya. Setiap tulisan kita, sedikit banyak mencerminkan perasaan/emosi yang kita rasakan saat itu.

Mungkin saat sedang bahagia, tulisan yang dihasilkan cenderung berhasil menyampaikan pesan optimisme kepada pembaca. Lain lagi ketika kita sedang marah, kecewa, atau bersedih. Sekalipun tulisan yang sedang dikerjakan, memiliki unsur semangat/kebahagiaan, maka kata-kata yang dipilih cenderung dapat menyiratkan bahwa si penulis dalam keadaan sebaliknya.

Mungkin hal seperti itu tidak kita temukan dalam sebuah karya tulis yang dikerjakan dalam waktu lama (berminggu-minggu atau berbulan-bulan). Tapi jika sekedar tulisan singkat seperti tulisan yang dipublikasikan di blog pribadi, biasanya dapat terlihat akan emosi penulisnya saat itu. Terutama jika blog yang dikelola bersifat personal blog, yang cenderung mengisahkan sebagian besar pengalaman hidup empunya blog.

Kadang kita tidak menyadarinya saat proses pengerjaan tulisan sedang berlangsung. Tapi setelah membaca ulang sekaligus mengedit tulisan itu, saat itulah kita menyadarinya. Tersadar bahwa secara tidak langsung perasaan yang terpendam, ikut muncul di dalam tulisan. Meski awalnya kita tidak berniat menunjukkan pada para pembaca, atau berusaha sekuat tenaga menyembunyikan kondisi hati yang sedang buruk saat menulis. Dan kadang tulisan itu menjadi pelampiasan sisi lain hati nurani, yang ingin menghibur bagian hati yang sedang terluka.

Kira-kira, tampak kah emosi apa yang sedang mendominasi diri Saya dalam tulisan ini? Atau ada yang mulai membaca ulang seluruh tulisannya, untuk memastikan kebenaran teori ngaco dari Saya? Hehe kalau memang benar, semoga bisa memberikan tambahan wawasan. Jika pendapat Saya ini salah, ya berarti hal ini hanya terjadi pada pengalaman menulis Saya pribadi. Have a nice Monday ^_^.


read more »

Minggu, 10 Februari 2013

Pesawat Terbang, Teh, Orang Asing, dan Kenangan Itu :(.

Kadang kita tidak bertanya bukan karena alasan malu. Tapi memang tidak tahu bahwa sebenarnya ada hal yang perlu kita tanyakan pada orang lain di sekitar kita. Jadi kisah ini terjadi saat Saya masih kelas 4 SD, yang harus buru-buru naik pesawat menuju sebuah daerah di Jawa Tengah karena dikabarkan bahwa Kakek (my Mom's father) sudah tiada. Padahal baru sore kemarin Ayah dan Saya berangkat ke Jakarta (naik bus) karena hari ini merupakan hari pertamaku sebagai murid kelas 4 SD. Memang waktu itu selain berlibur, memang kami sekeluarga berkumpul di sana karena kondisi kesehatan Kakek (Alm.) yang sedang sakit.
 
Dulu belum ada HP, jadi kabar itu baru kami ketahui saat baru masuk ke rumah. Tiba-tiba telepon berbunyi dan sampailah kabar duka tersebut. Maka dengan terburu-buru kami kembali meninggalkan rumah menuju bandara Soekarno-Hatta, dan untungnya masih mendapatkan tiket pesawat Merpati dengan waktu penerbangan yang sudah mepet. Sebetulnya sewaktu masih kecil, katanya Saya sudah pernah diajak naik pesawat terbang, tapi tidak ingat bagaimana rasanya. Dan kali itu sukses menjadi kali pertama Saya benar-benar merasakan terbang (walau hanya sekitar 1 jam), dan dalam kondisi tegang, sedih karena Kakek sudah tiada, dan tidak nyaman karena tidak bisa duduk bersebelahan dengan Ayah. Maklum, kami membeli tiket mendadak. Jadi anak kelas 4 SD yang cukup pendiam itu harus bersebelahan dengan seorang bapak-bapak tidak dikenal. Bahkan cenderung kelihatan orangnya cuek, tidak ramah. Kutebak sepertinya beliau seorang pegawai kantoran, yang sedang ditugaskan ke luar kota untuk urusan kantor.

Tidak ada masalah berarti walau sebangku dengan orang tidak dikenal, sampai ketika pramugari membagikan konsumsi kepada semua penumpang pesawat terbang. Karena hanya terbang satu jam, jadi konsumsinya berupa 2 atau 3 jenis roti, segelas teh, dan pelengkapnya (tisu, tusuk gigi, dan gula dalam kemasan). Waktu itu belum mengerti apa fungsi dari gula yang dikemas dalam bungkusan kecil (malah tidak tahu kalau itu isinya gula pasir). Berhubung sedang tidak nafsu makan, maka kuputuskan untuk minum tehnya saja.

Glek! Tegukan pertama membuatku terkejut. Bukan beracun, tapi karena rasanya sama sekali tidak enak. Pahit. Ingin lapor sama Ayah, jauh duduknya. Ingin tanya pramugari, masih takut juga. Tanya bapak tidak dikenal disampingku, lebih takut lagi. Malah sempat-sempatnya kutenangkan diriku dengan berpikir bahwa teh di pesawat memang seperti itu, pahit.
 
Mungkin karena anak kecil biasa didoktrin untuk tidak bicara dengan orang tidak dikenal, jadi begitu deh. Parno duluan. Akhirnya tidak jadi diteruskan minum tehnya, hanya memasukkan kotak berisi roti ke dalam tas, buat oleh-oleh Mama dan adik-adik (biar ga mubadzir walau tidak dimakan di pesawat kan?). Hehe, sekarang kalau ingat kejadian itu jadi geli sendiri. Sampai kapan pun teh yang waktu itu Saya minum, akan tetap pahit karena belum ditambahkan gula.
 
Sebelum turun dari pesawat kembali bertemu orang asing (baca: bule asli dari luar negeri). Bahkan seorang anak perempuan yang mungkin sebaya denganku sempat menyapaku. Mungkin ber-say hello atau menanyakan namaku alias ngajak kenalan. Tapi karena dulu pelajaran bahasa Inggris baru diajarkan kelas 4 SD, otomatis belum ada sepatah kata bahasa Inggris pun yang kuketahui maknanya. Bukannya membalas sapaan anak bule itu, meski sekedar senyuman, Saya malah kabur segera menuju pintu pesawat. Takut dan bingung karena tidak paham maksud si bule. 
 
Hmm, mungkin di hadapan anak itu dan keluarganya (kalau tidak salah dia bersama seorang adik dan ayah-ibunya), Saya seperti seorang makhluk aneh yang belum pernah tahu dunia luar rumah. Seandainya ketemu si bule setahun lagi saja, mungkin Saya sudah punya teman baru dari luar negeri. Minimal bisa bertanya kabar, nama, dan dari mana asalmu? Bahasa Inggris dasar gitu deh.
 
Sosok Kakek yang saat itu pergi mendahului kami, adalah sosok yang begitu dekat dengan cucu-cucunya. Walau diriku hanya sempat mengenalnya kurang dari 9 tahun. Masih kuingat saat beliau membuatkanku sebuah sapu dan pengki berukuran mini, mungkin mengajarkan bahwa anak perempuan seharusnya rajin dan senantiasa menjaga kebersihan. Mbah Roko, semoga sudah berbahagia di sisi Allah swt. Aamiin. Alfaatihah.
 
 
read more »

Sabtu, 09 Februari 2013

Imlek 2013

Besok tanggal merah ya? Hehe baru nyadar, soalnya besok itu hari Minggu, jadi kurang berasa tanggal merahnya. Iya, tanggal merah untuk Imlek, tahun barunya orang Cina. Sempat dulu Saya kira Imlek itu hari raya agama tertentu. Ternyata salah ya, Imlek itu tahun barunya orang yang berasal/keturunan Cina.

Jadi ingat pernah diceritain kalau Almarhum kakek dari ibu, konon masih ada keturunan cina. Pantas saja beberapa saudara ada yang berwajah agak oriental dengan mata sipit. Beda dengan Saya yang sepertinya sudah tidak dapat warisan gen ke-Cina-an. Tidak masalah, toh dengan kulit sawo matang pun tetap terlihat manis (pede banget ya) dan lebih Indonesia.

Pantas saja tayangan di TV sudah bertemakan Imlek sejak beberapa hari yang lalu. Acara kuliner membahas Kue Keranjang yang mirip Dodol Betawi. Film-film layar lebar yang ditayangkan di TV, didominasi oleh film dengan pemeran utama Jackie Chan, Stephen Chow, dkk. Dan tidak ketinggalan liputan mengenai pertunjukan Barongsai, yang pemainnya ternyata banyak anak-anak di bawah 12 Tahun.

Para selebritis yang merayakan Imlek pun, jadi sering diwawancarai mengenai apa saja kegiatan yang akan dilakukan dalam perayaan menyambut tahun Ular ini. Satu hal yang unik adalah tradisi memberikan-mendapat angpau (semacam uang lebaran pada hari raya Idul Fitri di kalangan Muslim). Konon mereka yang berkewajiban memberikan angpau adalah mereka yang sudah menikah. Bahkan tidak ada batasan dari umur untuk berhenti mendapat angpau, tapi batasannnya adalah status menikah. Jadi selama belum menikah, walau sudah memiliki penghasilan sendiri, masih akan tetap mendapat angpau.

Sekedar ingin update tulisan baru menjelang pergantian tahun baru warga Tionghoa. Selamat menikmati liburan esok ya :).
read more »

Pelakunya Adalah...

Belakangan ini, menurut Saya kasus kriminal yang marak diberitakan media, didominasi oleh kejahatan yang dilakukan orang terdekat korban. Bahkan bisa dibilang terungkapnya pun seperti kasus-kasus yang diselesaikan oleh Shinichi Kudo a.k.a Conan Edogawa dalam komik Detective Conan. Mengapa bisa Saya analogikan dengan kisah komik yang ditulis oleh Aoyama Gosho ini?

Soalnya setelah polisi sibuk mencari-cari tersangka, eh ternyata beberapa hari kemudian terkuaklah fakta bahwa pelaku adalah orang-orang terdekat korban. Baik pelaku mengakui sendiri karena sudah merasa bersalah (baca: sadar dari kekhilafan), atau akhirnya polisi yang berhasil membongkarnya.

Sebut saja kasus pemerkosaan anak di bawah umur, yang tanpa diketahui sebabnya tiba-tiba mengidap Penyakit Menular Seksual (PMS). Pada umumnya korban akan melaporkan siapa orang yang tega berbuat jahat padanya, tetapi kasus tersebut sama sekali tidak menemui titik terang. Sang anak sama sekali tidak berani bicara walau pada ibunya. Saya sempat heran waktu menonton beritanya di TV. Perasaan, biasanya polisi cepat menangkap pelaku kejahatan, sekalipun pelakunya orang yang tidak dikenal keluarga korban. Pikiran saya pun dengan iseng menebak, jangan-jangan pelakunya masih kerabat/saudara korban (efek kebanyakan baca Detective Conan waktu SD).

Sampai beberapa hari selanjutnya, berita menayangkan bahwa sang ayah "kandung" korban mendatangi kantor polisi dan mengakui perbuatan bejatnya, yang bukan hanya sekali dilakukan pada anak "kandung"nya itu. Jelas saja anak sekaligus korbannya tidak berani mengadukan hal tersebut pada orang lain, karena pelaku adalah ayahnya sendiri. Orang kedua setelah ibu yang wajib dihormati dan dipatuhi segala perintahnya. Tidak cukup hanya merenggut keperawanan anaknya sendiri, tapi juga menularkan penyakit yang mematikan. Setidaknya saat ini korban sudah bahagia berada di sisi Tuhan (jelas anak kecil yang belum memiliki dosa). Semoga keluarga yang ditinggalkan diberikan kekuatan menerima cobaan ini. Aamiin.

Kasus lainnya adalah ketika ada bayi kembar yang ditemukan tewas di sebuah rumah, yang awalnya sang ibu mengakui sedang keluar rumah untuk belanja. Awalnya juga dikatakan ada dua orang lelaki yang diduga perampok, sebagai tersangka utama. Saya kembali heran melihat berita itu, tidak ada dua orang yang ditangkap oleh polisi meski sekedar dicurigai sebagai pelaku. Tiba-tiba publik dikejutkan lagi oleh kenyataan bahwa bayi-bayi tidak berdosa itu dibunuh oleh ibu "kandung"nya sendiri. Karena alasan frustasi tidak mampu menghidupi anak-anaknya, setelah bercerai. Astagfirullah, jauhkan kami dari perbuatan demikian. Setelah sempat melimpahkan kesalahan pada orang lain (yang sebenarnya tidak pernah ada), ternyata dia sendiri pelakunya.

Bukankah kebanyakan pelaku kejahatan di komik Detective Conan, juga orang yang tidak disangka-sangka. Memiliki kisah kesaksian tersendiri, atau berada di luar TKP saat korban ditemukan. Ternyata orang itulah pelakunya. Paling menegangkan waktu Conan/orang lain yang dibius dengan jam pembius, mulai berkata "Pelakunya adalah..... Kamu!" Sambil menunjuk ke arah pelaku. Jreng!! *ga jelas -_-

Kasus lainnya, baru terkuak beberapa hari ini. Seorang balita tewas, menurut kesaksian pengasuhnya, korban dibunuh oleh para perampok yang menyatroni rumah majikannya. Padahal tidak ada tanda-tanda terjadi perampokan/kehilangan barang berharga. Sang pengasuh bayi pun sempat mengaku kalau dia juga disiksa oleh para perampok. Hal ganjil pertama sudah disebutkan, tidak ada barang berharga yang hilang. Kedua, Saya heran mengapa pengasuh bayi tersebut tidak dimunculkan di TV untuk menyebutkan ciri-ciri para perampok. Biasanya kan wartawan selalu mewawancarai saksi utama, minimal untuk menanyakan kronologi kejadian. Diperkuat juga dengan lamanya polisi menemukan para perampok. Dan terbukti pelaku pembunuhan, adalah pengasuh bayi/pembantu itu sendiri. Hanya karena kesal bayi yang tidak mau berhenti menangis. Turut berduka sedalam-dalamnya, semoga orang tua bayi itu, diberikan ketabahan. Kelak bayi mereka akan menanti orang tuanya di surga.

Mungkin penulis memang dulu kebanyakan baca komik. Tapi, ternyata kejadian serupa pun memang mungkin terjadi di kehidupan nyata. Pasti penulis komik serial detektif juga melakukan riset untuk melihat kejadian kriminal apa saja yang mungkin terjadi di masyarakat. Dan memang sekarang kita harus semakin waspada pada siapa pun, apalagi orang yang baru dikenal. Keluarga atau kerabat dekat saja bisa melakukan hal tak terduga, karena berbagai alasan.

Benar ya, kalau kita tidak boleh jadi orang jahat, tapi tidak juga menjadi orang yang terlalu baik pada orang lain. Karena tidak semua orang, bisa menghargai kebaikan kita dengan memperlakukan kita dengan baik pula.


read more »

Rabu, 06 Februari 2013

Believe That Our Dreams Will Come True

Beberapa waktu lalu pernah kubahas tentang salah satu drama Korea, yang memberikan pesan untuk tetap semangat bagi mereka yang akan menghadapi Ujian Nasional (UN). Ya, Master of Study atau God of Study judulnya (klik di sini). Kali ini ijinkanku untuk menulis terjemahan dari lirik lagu tema drama tersebut, yang berjudul Dreams Come True.

Siapa sih yang tidak punya mimpi, impian, harapan, cita-cita? Bahkan tanpa disadari, orang yang telah kehilangan akal sehatnya pun, kadang berceloteh tentang harapannya (alam bawah sadarnya yang berperan).

Jadi sebenarnya lirik lagu tersebut tidak hanya cocok untuk para siswa sekolah menjelang masa ujian akhir, tapi juga cocok untuk semua orang. Dengan mimpi dan harapannya masing-masing. Tempo lagu yang cepat, seperti lagunya para rapper, membuat kita yang tidak mengerti bahasa Korea, pun tahu bahwa lagu tersebut ingin menyemangati siapa pun yang mendengarkannya.

Kalau mencari lirik lagu dalam bahasa Koreanya, mungkin cukup mudah didapat dari berbagai blog khusus lirik lagu-lagu Korea. Tetapi Saya kesulitan menemukan terjemahannya dalam bahasa Inggris sekalipun. Untungnya buka Youtube, dan menemukan sebuah video dengan subtittle terjemahan bahasa Inggris lagu yang dinyanyikan oleh 4Minute ini.



Maka dengan semangat juang tinggi (lebaynya kambuh -_-), rela sebentar-sebentar mem-pause videonya, demi mengetik sebaris demi sebaris lirik lagu. Selanjutnya dicek lagi penulisannya dengan mencocokkan terjemahan kasar di Google Translate, lalu kucoba terjemahkan dengan rapi sesuai kemampuanku yang masih rendah dalam hal English.

Hehe, macam orang kurang kerjaan ya? Tapi mengingat liriknya benar-benar bisa menyemangati kita semua, terutama adik-adik yang sebentar lagi UN, maka tidak ada penyesalan telah meluangkan waktu dan tenaga mengerjakan tulisan kali ini. Berhubung liriknya cukup lumayan panjang, jadi tidak perlu ditambahkan ulasan dari opini penulis pribadi. Mari kita mulai ^_^.


DREAMS COME TRUE  (4Minute)
"Mimpi 'Kan Jadi Nyata"


Boys and girls, don't give up babe, You know
Dreams come true
 
Trust yourself
Fly toward that dream you been creating
Open your heart
Shout with all your might toward the sky

I can't follow the worlds rhythm with my feet
I am always the only one who falls behind
Where did the dreams I forgot go?
What am I doing now?

The kid that used to pray and have a lot of dreams
Is lost in time and looking for the missing wings

The rainbow that comes after the rough rain and wind
It is the gift for me for fighting the hard times

The sunset glow that looks like a stitching across the sky
It was you who could carry everything along in one dream
Even the dark night sky is this beautiful
It is because of the silver moon light stitching up on the sky

Stand up again, there is no giving up for me
I will run, we run and run

For that little kid who was praying toward the moonlight
I hope all of his wishes will come true
Take out the memories lost in time
The dream that I been waiting for greets me with a smile
No I didn't let go yet, don't let go
Step by step Im going closer to it
Now show the wings that you been hiding
Fly higher than anyone else

The white wings you hid in your heart
Spread it toward that burning sun
Feel it, the cool winds flying across your hair
I won't let go the younger image of myself I was running towards
Fly towards that moon light that shines you with white light
The time kept you away will disappear in your wings

Stand up again, there is no giving up for me
I will run, we run and run

The rainbow that comes after the rough rain and wind
It is the gift for me for fighting the hard times

The sunset glow that looks like a stitching across the sky
It was you who could carry everything along in one dream
Even the dark night sky is this beautiful
It is because of the silver moon light stitching up on the sky

Baby one more time
That's right


Terjemahan Indonesia

Boys and girls (hai kalian semua), jangan menyerah kawan, tahukah kalian bahwa
Mimpi akan menjadi kenyataan

Percaya pada dirimu sendiri
Terbang menuju mimpi (impian) yang kauciptakan
Bukalah hatimu
Berteriaklah ke langit, dengan seluruh kekuatanmu

Aku tidak mampu mengikuti ritme (pergerakan) dunia, dengan kakiku
Aku selalu menjadi satu-satunya orang yang jatuh di belakang (tertinggal)
Dimana impian-impian yang kulupakan?
Apa yang harus kulakukan sekarang?

Seorang anak yang selalu berdoa dan memiliki banyak impian
Waktu berlalu dan mencari sayap-sayapnya yang hilang *(apa mungkin sayap maksudnya semangat?)

Pelangi yang muncul setelah hujan lebat dan angin
Merupakan hadiah untukku dalam berjuang di masa-masa sulit

Cahaya matahari terbenam bagaikan sebuah jahitan di langit *(mungkin maksud jahitan: yang mempersatukan)
Itu adalah sesuatu yang dapat menyatukan semuanya dalam satu impian
Bahkan gelapnya langit malam ini begitu indah
Itu semua karena cahaya bulan perak yang seolah menjadi jahitan di langit

Bangkit kembali, tidak ada kata menyerah lagi
Aku akan berlari, kita berlari dan lari

Untuk seorang anak yang sedang berdoa saat bulan bercahaya
Aku harap semua harapannya akan terwujud
Mengeluarkan kenangan waktu yang terlewati
Impian yang telah menunggu untuk menyambutku dengan sebuah senyuman
Tidak, Aku tidak akan melepaskannya, jangan pergi
Selangkah demi selangkah Aku akan lebih dekat dengan impian itu
Sekarang, tunjukkan sayap-sayap yang selama ini kau sembunyikan
Terbanglah lebih tinggi daripada yang lain

Ada sayap-sayap putih yang kau sembunyikan di hatimu
Sebarkan sebagaimana cahaya matahari yang membakar *(agak kurang yakin dengan terjemahanku ini)
Rasakanlah, saat angin yang dingin berhembus melewati rambutmu
Aku tidak akan membiarkan jiwa mudaku pergi *(agak kurang yakin juga) Aku berlari menujunya
Terbang ke arah bulan yang bersinar dengan cahaya putih
Waktu akan berlalu dan akan menghilangkan sayap-sayapmu

Bangkit kembali, tidak ada kata menyerah lagi
Aku akan berlari, kita berlari dan lari

Pelangi yang muncul setelah hujan lebat dan angin
Merupakan hadiah untukku dalam berjuang di masa-masa sulit

Cahaya matahari terbenam bagaikan sebuah jahitan di langit
Itu adalah sesuatu yang dapat menyatukan semuanya dalam satu impian
Bahkan gelapnya langit malam ini begitu indah
Itu semua karena cahaya bulan perak yang seolah menjadi jahitan di langit

Ayo, sekali lagi
Itu benar.
read more »