Daisypath - Personal pictureDaisypath Anniversary tickers

Rabu, 16 Juli 2014

Melihatnya Berenang.

Tidak terasa waktu berlalu begitu cepat. Rasanya belum lama dag dig dug saat untuk menggunakan test-pack sampai dua kali dalam waktu satu minggu, hanya untuk memastikan bahwa hasilnya tidak salah. Saat ini usia kandungan saya sudah memasuki minggu ke dua puluh alias genap lima bulan. Perut yang saat bulan ke empat, belum tampak seperti Bumil kebanyakan, saat ini sudah mulai membuncit (mayoritas ibu-ibu pengajian yang diundang Mama saat pengajian empat bulanan bertanya dua kali saking tidak percaya saya sedang mengandung). Lebih lucu lagi saat beberapa kerabat juga bertanya, "Sudah isi atau belum?". Padahal kan sudah empat bulan, mungkin karena berat badan dan ukuran perut saya yang mereka anggap lebih kecil dibandingkan Bumil lain pada umumnya.

Pertambahan berat badan mulai meningkat pesat, minggu lalu saat memeriksakan diri ke dokter kandungan, berat badan saya mengalami pertambahan. Pada pemeriksaan sebelumnya (minggu ke-14) berada di angka 48,1 Kg, dan pada pemeriksaan terakhir itu (minggu ke-19) naik menjadi 49,65 Kg, dengan tekanan darah masih normal (100/70). Alhamdulillah, berarti janin dalam kandungan saya mengalami perkembangan dan sehat, sesuai dengan apa yang dokter lihat melalui layar USG. Bahkan jenis kelaminnya sudah dapat diketahui. He he kasih tahu enggak ya? Nanti saja ya saya bocorkan infonya, untuk sementara ini hanya orang-orang terdekat saja yang saya beri tahu, karena baru sekali dokternya menyatakan jenis kelaminnya. Bukan apa-apa, konon ada kejadian jenis kelamin bisa meleset dari perkiraan dokter, maka sebaiknya saya menunggu saja pemeriksaan bulan-bulan berikutnya supaya lebih pasti sebelum berbagi di sini.

Oh iya, berikut ini hasil USG di minggu ke empat belas dan minggu ke sembilan belas lalu. Perkembangannya lumayan cukup besar dari segi ukuran dan gerakan (dokter bilang, si janin sedang berenang): 

14 minggu.
19 minggu.

Kalau kata orang-orang, janin dalam kandungan kita adalah sosok yang bisa membuat jatuh cinta sejak pertama kali kita tahu bahwa di rahim sudah tertanam sel telur yang telah dibuahi, saat ini setelah melihatnya 'berenang' melalui layar USG, rasa jatuh cinta itu makin besar ternyata. Mom & Dad Love You Nak :).

read more »

Jumat, 04 Juli 2014

Kembali Berbagi Kabar.

Wuiiih, lama tidak memperbarui artikel di sini. Maklum saja selain kondisi tubuh yang lebih cepat lelah, kebetulan sekitar dua minggu yang lalu baru saja balik dari kampung orang tua, sekaligus sempat tiga hari dua malam menginap juga di rumah ibu mertua. Pulang kampung tersebut dalam rangka haul (peringatan kematian) dari Mbah (ortu Ayah) dan juga Mbah-nya suami (meski belum sempat kenal dengan beliau, tapi saat ini juga merupakan Mbah saya juga).

Otomatis banyak bertemu saudara-saudara, full silaturrahim, dari yang kenal akrab sampai yang samar-samar kenal hanya wajahnya tapi lupa namanya, atau apa hubungan kekerabatan kami (maklum keluarga besar). Selain pulang dibawain banyak oleh-oleh berupa makanan, minuman, buah dan sayur mayur (Alhamdulillah, kebetulan sembako lagi mahal-mahalnya), ada satu lagi oleh-oleh yang baru saya dapatkan saat perjalanan pulang di jalur Pantura. Yaitu mulai terasa beberapa gejala yang menjurus ke arah batuk dan pilek. Seperti tenggorokan kering dan tidak nyaman saat menelan, hidung mulai gatal, pusing-pusing, dan nafsu makan menurun (ini yang paling membuat saya takut si janin kurang nutrisi). Mungkin selain karena kecapekan, juga karena hampir selama seminggu sejak pulang kampung, nyaris setiap malam berada di perjalanan/terkena angin malam karena padatnya acara keluarga.

Benar ternyata, esoknya sampai di rumah saya mengalami batuk dan pilek yang cukup berat. Beberapa menit sekali, mata dan hidung mengeluarkan cairan, disertai batuk berdahak tapi sulit mengeluarkannya. Kepala rasanya berat sampai lebih banyak waktu saya habiskan untuk berbaring. Mau minum obat, tapi khawatir calon bayinya nanti kenapa-kenapa. Jadi memang hanya perlu waktu lebih untuk istirahat dan stop dulu minum air dinginnya. Padahal selama pulang kampung jadi jarang minum air dingin, dan sudah diniatkan sekembalinya ke rumah nanti mau balas dendam memuaskan ngidam minum air dingin.

Alhamdulillah hari ini hampir sembuh, hanya menyisakan batuk tidak berdahak sesekali. Oh iya, Alhamdulillah kami (saya dan calon ananda) sudah mulai mencoba puasa sejak hari pertama lalu, namun kemarin di hari keempat akhirnya batal saat jam masih menunjuk angka setengah sebelas. Karena pusing hebat dan mual yang membuat saya harus membatalkan puasa, terutama demi calon bayi yang sedang saya kandung ini. Memang selama puasa belum sempat cek ke dokter kandungan, baru rencana sore nanti. Sedikit dag dig dug mau ketemu dokter ba'da Ashar nanti, karena beberapa minggu lalu nafsu makan saya turun, semoga janinnya kuat dan sehat.

Ada dilema saat Bumil/Busui ikut menjalankan puasa, dan bimbang saat harus lanjut atau stop puasa ketika kondisi tubuh mulai melemah. Di satu sisi takut merasa dosa pada Allah karena meninggalkan kewajiban, tapi di sisi lain juga takut jika memaksakan diri puasa malah bisa membahayakan ananda yang masih butuh asupan nutrisi melalui bundanya. Insya Allah nanti di bulan Syawal nanti bisa mengganti puasa yang bolong itu.

Bismillah, kita coba puasa bareng-bareng ya Nak, terima kasih beberapa hari ini sudah bantu Bunda berpuasa. Love you dear :).
read more »