Daisypath - Personal pictureDaisypath Anniversary tickers

Rabu, 19 November 2014

Two Weeks to the Due Date

Dua hari terakhir sempat lebih cemas plus was-was di minggu ke-38 ini. Selain sesekali merasakan kontraksi yang ternyata masih kontraksi palsu, Mama juga menyatakan mungkin sekitar sehari atau dua hari kemarin itu bisa saja sudah waktunya melahirkan. Beliau menyatakan hal demikian berdasarkan penglihatannya mengenai penampakan perut saya.

Tapi, sekarang sedikit lebih tenang setelah tadi siang melakukan pemeriksaan ke dokter. Dokter menyatakan bahwa mungkin masih sekitar dua minggu lagi, sesuai Hari Perkiraan Lahir (HPL)-nya yaitu tanggal dua Desember. Namun, untuk pemeriksaan berikutnya sebaiknya dilakukan seminggu dari hari ini, untuk lebih memastikannya. Yang jelas kemungkinan besar belum waktunya persalinan dalam beberapa hari ini, karena menurut dokter posisi kepala si calon bayi yang belum benar-benar turun. Hehe ketahuan deh masih malas alias kurang gerak. Dokter menyarankan lebih sering jalan kaki setiap pagi dan sore, serta berlatih jongkok-berdiri. Selama ini sih (setidaknya dua minggu terakhir) rutin ikut kelas senam hamil, tapi malas mempraktekkannya sendirian di rumah. Kurang mood-nya kalau sendirian :) #Alesan

Alhamdulillah kondisi calon bayi sehat sejauh ini, dengan berat 2,604 gram kemudian posisi plasenta yang bagus, juga air ketuban yang cukup serta bening. Dokter juga menyarankan untuk tetap mengonsumsi banyak air putih, kalau ini sih enggak perlu disuruh memang bawaannya haus melulu, makanya minum terus. Meski efeknya lebih sering buang air kecil juga enggak apa-apa deh, daripada kondisinya nge-drop kan? Bukan apa-apa, sepertinya memang berasa pusing kalau kurang minum, sama efeknya seperti saat merasa pusing dan mual kalau menahan lapar. Sudah dulu ya, selamat malam dan selamat istirahat semuanya :).
read more »

Kamis, 13 November 2014

9 Bulan: Menghitung Hari

Memasuki bulan kesembilan (kalau hari ini sudah lebih, tepatnya sekitar 9 bulan lebih satu minggu atau 37 minggu). Masa dimana kata bidan yang mengajari senam hamil, adalah saat sebenarnya janin sudah siap untuk dilahirkan. Namun, maksimal 40 - 42 minggu pun masih ada janin yang 'masih betah' tinggal di tempat ternyaman, yaitu rahim bunda.

Beberapa waktu lalu juga kakak ipar saya yang usia kandungannya hampir sama, bahkan sudah melahirkan putra keempatnya. Semakin mengingatkan bahwa kurang dari satu bulan lagi saya juga mengalaminya. Kalau jadwal kunjungan ke dokter lagi (seandainya belum waktunya melahirkan) maka minggu depan dokter menyarankan saya untuk periksa dalam. Pemeriksaan dalam melalui vagina, menurut beliau bertujuan untuk mengetahui seberapa luas lebar panggul dan mungkin juga memeriksa apakah kepala janin sudah benar-benar di posisi yang seharusnya, jika ingin melalui persalinan normal.

Sejak usia kehamilan 32 minggu, saya memutuskan pindah dokter, meskipun sebenarnya dengan dokter yang pertama bisa dikatakan sudah cocok. Hal ini dikarenakan beberapa pertimbangan, maka saya memilih Rumah Sakit lain sebagai tempat melahirkan nanti, maka sebagai perkenalan dan memasukkan data rekam medis kehamilan, saya pun memilih salah seorang dokter, yang banyak direkomendasikan juga oleh para Bumil sesama peserta senam hamil. Alhamdulillah, sepertinya tipe-tipe dokter kandungan yang sebelum dan yang kali ini saya pilih, hampir sama. Yaitu ramah, sabar, santai, dan memotivasi untuk bisa melakukan persalinan normal, satu lagi tidak terlalu loyal memberi resep vitamin. Secukupnya saja, sesuai kondisi kesehatan pasiennya.

Minggu lalu saat di-USG, dokter mengatakan bahwa berat janinnya sudah mencapai 2,5 kg dengan jumlah air ketuban cukup serta bening, dan plasenta yang berada di tempat yang baik. Hanya saja meski posisi kepala janin sudah di bawah, kepalanya masih 'men-dangak' belum menunduk, sebagai posisi yang baik saat persalinan nanti. Jadi harus lebih banyak jalan kaki, senam hamil, dan aktivitas lainnya.

Entah dua minggu lagi, minggu depan, lusa, atau bahkan hari ini setelah saya menulis sebuah artikel di blog pribadi ini, si janin bisa kapan saja minta dilahirkan (kalau kontraksi palsunya memang sudah beberapa kali merasakan, tinggal tunggu kontraksi sebenarnya saja). Dan gelarnya pun berganti dari janin menjadi seorang bayi, dan dia akan menjadi anak dari seorang bunda bernama Nila Amalia Husna, juga junior dari seorang Ayah/Abah/Bapak/Abi atau apapun nanti sebutannya dari seorang Moh. Abdul Hakim.

Nak, kapan pun kamu lahir nanti, kita sama-sama berjuang ya. See you soon dear :).
read more »