Terima kasih telah mengingatkan anakmu ini di masa lalu. Bahwa sejatinya semua orang, adalah guru bagi kita.
Apapun pelajaran yang mereka torehkan dalam hidup. Kisah pahit sekalipun. Tetap jangan jadikan dendam tapi justru berterimakasih saja karena dari situlah kita belajar supaya tidak buruk bersikap kepada orang lain.
Ayah, betapa tenangnya dirimu tidak perlu mengalami hari-hari Subhaanallah selama pandemi ini. Engkau tidak perlu bersedih karena ruang gerak silaturahim terbatas.
Meski rindu ini begitu memuncak, hanya doa yang dapat kami kirimkan untukmu. Maaf jika sesekali air mata ini masih menetes kala sendiri atau minimal berdua cucumu di kamar. Tapi ini cukup melegakan hati dibandingkan bercerita pada orang lain yang mungkin ditanggapi kalimat jangan bersedih atau sabar ya.....
Semoga kelak Allah mempertemukan kita kembali. Semoga diri ini tidak menyerah pada segala amanah yang diberikan Allah selama hidup. Karena jika putus asa jelas mustahil bertemu ayah lagi. Alfatihah untuk Ayah, orang paling tulus yang kukenal dalam hidup💜
Tidak ada komentar:
Posting Komentar