Cuma satu kayaknya cewek dodol yang di hari pentingnya, lengkap dengan pakaian pengantin pula, salah masuk toilet. Parah banget, dengan santainya melangkah masuk tanpa lihat-lihat dulu tanda di pintu toilet yang bergambar manusia pakai celana, bukan rok. Untungnya (masih bilang untung) di dalam sedang tidak ada manusia seorang pun.
Ini semua dimulai dengan rentetan ke-senewen-an sejak pagi buta. Diawali dengan kurang tidur, bangun sedikit kesiangan, dilanjut dengan terlalu banyak menghabiskan waktu untuk memasang soft lens. Maklum baru beberapa hari sebelum hari H (24 Agustus 2013) kenalan sama benda mungil itu. Dari dulu anti banget buat pakai soft lens dengan alasan takut matanya iritasi, ribet, dll.
Sebelum tragedi salah masuk toilet itu, satu hal BeTe adalah saat adik perempuan saya memberitahukan bahwa ada noda lipstik di gigi bagian depan atas. Weeekkk!!! Udah aslinya punya trauma sama lipstik, malah hal seperti ini muncul di menit-menit terakhir sebelum acara resepsi di mulai. Waktu itu sudah siap berdiri karena mas-mas fotografernya udah mulai cerewet kasih tahu kalau bentar lagi kudu siap pose untuk foto keluarga. Tapi malah orang tua kami yang belum selesai didandani. Udah kepalang tanggung, ribet juga cari tempat duduk, maka kami pun berdiri di depan ruang rias, yang bersebelahan juga dengan toilet.
Panik, cari tisu enggak ada. Si adik pun menganjurkan untuk membersihkan noda tersebut dengan lidah. Tapi kalau tidak bercermin susah kan? Apalagi pikiran saya mulai sedikit mengingat ke-eneg-an saat di masa balita lalu muntah gara-gara 'dicekokin' lipstik. Tapi dengan mental baja, agar supaya (inget pejabat siapa ya dulu yang sering pakai kata 'agar supaya'?) tidak merepotkan banyak orang, sekuat mungkin ingatan itu saya singkirkan. Biar tidak muntah, padahal apa yang mau dimuntahin sih, sarapan juga hanya sedikit itupun waktunya masih sangat pagi. Tawaran sarapan lagi pasca akad nikah (antara pukul 9 sampai 10 pagi), saya tolak karena tidak nyaman rasanya makan dengan lapisan lipstik tebal di bibir.
Baiklah, cara satu-satunya untuk menghilangkan noda lipstik di gigi saat itu, adalah segera masuk ke toilet, berdiri di depan cermin dan masalah pun teratasi. Saking buru-buru dan fokus sama cara jalan supaya enggak keserimpet rok yang menyapu jalan, maka saya segera masuk ke toilet tanpa melihat dulu gambar yang terpasang di pintu toilet. Ketika baru melangkahkan satu kaki ke dalam toilet, adik laki-laki saya yang memang saat itu berdiri di samping toilet mengingatkan kalau itu untuk cowok. Dodooool!!! Untung enggak banyak yang melihat (tapi setelah saya tulis kisah ini, akan jadi banyak yang tahu *_^). Dengan segera kulangkahkan kaki menuju jalan yang benar, menuju toilet yang seharusnya kumasuki, toilet wanita.
Ya sudahlah ya, namanya juga sedang nervous kelas berat. Apalagi buat si cewek yang selalu enggak nyaman jadi pusat perhatian. Beberapa hari sebelum dan di hari pernikahan itu, siapa lagi yang paling sering ditanyain, yang paling ingin dilihat atau ditemui kerabat? Sudah tahu semua kan jawabannya? Makanya hari itu bukan panik karena apa-apa, tapi lebih panik membayangkan ratusan pasang mata tertuju ke arahku (huuu, GeeR pisan euy).
Udah dulu ya cerita dodolnya, selamat istirahat di hari Minggu ini yaaa.....