Hanya harapan jujur seorang Ibu tapi juga menggores luka seolah dia tidak disayang seperti kakaknya. Padahal maksud Ibunya mungkin karena dia terlahir normal maka hanya dia satu-satunya harapan buat menemani anak yang autis tumbuh baik hingga dewasa😢
Bagaimana pun keadaan anak, ortu kadang pernah memikirkan hal tersebut. Seolah ingin mempersiapkan siapa saja atau di lingkungan mana dan peninggalan apa yang bisa diwariskan jika suatu saat masa hidupnya habis. Memang benar patutnya kita pasrahkan kepada Tuhan.
Tapi bagi kami ortu dari para ABK seringkali tidak sesimpel itu Ferguso. Tetap optimis dengan hidup tapi juga tidak terlalu santai mengabaikan hal demikian. Pasrah kepada Tuhan tidak serta merta bikin kita tidak berbuat apapun.
Bisnis misalnya tidak hanya kami matrealistis. Tapi justru bisa jadi salah satu cara mempersiapkan masa depan anak lebih baik. Apalagi ABK selain butuh pengasuh khusus jika keluarga inti tidak mampu mengasuh sendiri, mungkin perlu biaya terapi atau pendidikan khususnya.
Pernah ngalamin trial playgroup selama 2 bulan di tahun 2017, kami bayar shadow teacher sebulan 400rb (masuk kelas 3 kali seminggu). Bagi saya ya tetap mahal, tambah dikit sekarang sudah bisa join MSI.
Namun semua perlu kita ikhtiari bukan? MSI menurut saya tepat dijalankan para ortu yang sulit meninggalkan anak lama-lama di rumah atau masih ada profesi utama namun mau cari tambahan penghasilan. Kita ngobrol yuk saling sharing. Silahkan mampir di IG atau FB saya di Nila Amalia Husna.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar