Daisypath - Personal pictureDaisypath Anniversary tickers
Tampilkan postingan dengan label buah. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label buah. Tampilkan semua postingan

Kamis, 06 Juni 2013

Jus Semangka + Nutrisari Jeruk Manis alaNila

Malas makan buah adalah satu hal yang sudah lama menjadi sifat jelek saya. Tetapi tidak dapat disangkal, bahwa konsumsi buah sangat penting setiap harinya, terutama untuk mencukupi kebutuhan serat harian. Lalu bagaimana mengakalinya? Mungkin teman-teman sekalian (sok akrab dikit boleh lah ya) ada yang punya pengalaman sama? Sejak kecil sangat susah untuk rutin makan buah-buahan? Cobalah minum buah-buahan!

Minum? Maksud saya, dibuat saja menjadi jus atau sari buah. Tentu dengan penambahan jumlah air atau pemanis yang tidak terlalu banyak. Tujuannya, ya supaya kita bisa menikmati rasa asli buah, sebagai langkah awal pembiasaan untuk selalu mengonsumsi buah-buahan. Saran saya sih (enggak diikuti juga boleh) buat jus/sari buah sendiri di rumah alias home made. Karena kadang sari buah atau jus dalam kemasan, tidak semuanya menggunakan pemanis alami, dan sudah pasti juga diberikan zat pengawet untuk memperlama masa simpan.

Sekedar berbagi pengalaman, saya pernah kapok mengonsumsi sari buah kemasan salah satu merek (tidak terlalu terkenal, tapi juga tidak bisa dibilang merek baru) yang dijual di supermarket. Setelah beberapa saat meminum sari buah tersebut, saya merasakan sensasi aneh di kerongkongan. Mungkin kita sebagai masyarakat awam lebih mengenalnya dengan sebutan radang tenggorokan. Ya, terasa sangat sakit saat menelan makanan dan minuman.

Saya jadi ingat beberapa tahun sebelumnya, juga pernah mengalami hal serupa setelah meminum es buah yang kami (saya dan teman-teman sekolah) jual untuk keperluan organisasi. Baru meminum sedikit saja sudah mengalami rasa sakit ketika menelan makanan dan minuman. Bahkan untuk bicara pun harus menahan rasa nyeri. Memang saat itu untuk meminimalisir modal jualan, kami sengaja tidak menggunakan gula pasir sebagai pemanis alami, melainkan pakai bubuk putih yang berfungsi sebagai pemanis buatan. Kalau tidak salah nama pemanis buatan itu adalah Sakarin. Memang efek manisnya cukup hebat, pakai sedikit sudah terasa manis. Tapi ternyata pemanis buatan tidaklah bersahabat dengan tubuh saya. Semenjak itu saya lebih pilih pesan air putih (bening kalii...) saat membeli minuman di tempat yang belum jelas kebersihan dan keamanan pangannya.

Kembali ke masalah membuat jus atau sari buah home made. Karena kita buat sendiri, maka tidak ada aturan atau resep khusus. Kita bebas memilih buah yang kita inginkan, serta mau mencampurnya dengan apa saja. Intinya, jika ingin semakin sehat sebenarnya kita harus meminimalisir penambahan air dan pemanis. Namun, karena cita rasa, tekstur dan kadar air masing-masing buah yang berbeda, maka kita juga tidak bisa menyamaratakan ukuran penambahan air dan pemanisnya.

Sebenarnya sudah beberapa kali saya mencoba mengkreasikan berbagai olahan buah menjadi jus. Tapi kali ini saya ingin berbagi satu resep dulu ya. Enggak ada nama spesial sih, soalnya cuma jus Semangka yang ditambah air secukupnya, dan satu sachet Nutrisar* rasa jeruk manis. Setelah mengiris-iris daging buah Semangka (buang juga bijinya), masukkan ke dalam blender atau juicer, tambahkan dengan bubuk Nutrisar* dan beri air secukupnya. Blender sampai menjadi larutan yang tercampur rata, dan sajikan dalam keadaan dingin/beri es. Ini penampakan jus Semangka dengan Nutrisari (kesebut dah mereknya) alaNila.

Jus Semangka dengan Nutrisari (Jeruk Manis) alaNila

Kenapa saya menambahkan bubuk minuman rasa Jeruk?

Tujuan utama adalah untuk menyamarkan aroma aneh (Tahu kan agak-agak apek gimana gitu kalau Semangka bercampur air?) yang muncul kalau kita blender semangka dengan air to'. Jadi diakalin dengan sari Jeruk deh, supaya aromanya lebih dominan dari Jeruk. Hal ini dapat kita aplikasikan juga saat membuat jus Pepaya, atau jus Apel supaya warnanya tidak berubah cokelat.

Sebenarnya yang saya perlukan adalah sari jeruk alami dari buah Jeruk segar. Berhubung si Jeruk peras-nya sedang tidak ada, dan di dapur ada beberapa sachet Nutrisari, jadi pakai sari Jeruk bubuk saja. Nutrisari adalah merek minuman rasa Jeruk, yang sudah lama saya kenal sejak masih SD. Dan meminumnya tidak membuat saya mengalami radang tenggorokan (kerongkongan). Jadi saya tidak ragu mencampurnya ke dalam jus buah-buahan untuk diminum sehari-hari. Lain waktu saya akan berbagi resep jus buah-buahan kreasi saya lagi. Mari biasakan makan (dan minum) buah setiap hari! Semoga bermanfaat ^_^.
read more »

Kamis, 17 Januari 2013

Tips Membuat Anak Mau Makan Sayur.

Masalah anak-anak tidak suka sayur adalah masalah umum nan klasik, karena nyaris sejak dulu sampai sekarang masih saja kita temukan. Bahkan beberapa anak-anak yang dulunya Antis (Anti Sayur ya, bukan Anti Smash ^_*) masih mempertahankan sikapnya sampai dewasa. Saya sendiri sekarang masih pilih-pilih, tergantung jenisnya atau pada cara pengolahan dan bumbu yang digunakan.

Kali ini saya tidak akan menceritakan masa lalu yang kelam itu (jelas kelam karena selain tidak suka makan sayur, dulu juga menolak makan buah-buahan). Tetapi untuk pertama kalinya di blog ini akan membuat artikel tips, meski hanya berdasarkan pendapat pribadi yang belum terjamin 100% keakuratannya. Semoga ada yang cocok dipraktekkan di rumah, atau kalau ada yang melenceng, silahkan dikomentari siapa tahu bermanfaat untuk para pembaca.

Jadi begini, setelah berpengalaman menjadi seorang anak yang bernafsu makan rendah, selalu pilih-pilih makanan, dan ANTISAH (Anti Sayur & buah), namun karena satu dan lain hal membuat saya perlahan tapi pasti bisa mulai kembali ke jalan yang lurus. Saya sadar bahwa kebiasaan buruk itu semakin parah bukan hanya karena faktor dari diri sendiri, tetapi juga semacam trauma akibat pemaksaan yang terlalu keras akan sesuatu hal yang sebenarnya positif.

Wajar sebenarnya ketika orang tua memaksa anak untuk makan, terutama makan sayur dan buah. Tetapi anak kecil akan merasa berada di bawah tekanan, atau kondisi tidak menyenangkan ketika dipaksa atau bahkan diancam. Mungkin beberapa hal di bawah ini dapat membantu mengatasi masalah anak yang sulit makan, pilih-pilih makanan, atau memilih mogok makan setiap bertemu sayur dan buah. Sekali lagi ini hanya berdasarkan pendapat pribadi penulis berdasarkan pengalaman masa lalu, didukung apa yang pernah saya pelajari di kelas, juga pengetahuan yang didapat dari berbagai media.

1. Stop memaksa. Jika buah hati tidak mau makan, sebaiknya berhenti sejenak membujuknya, apalagi jika dilakukan dengan paksaan atau mengancam tidak akan memenuhi keinginannya. Sebaiknya dialihkan perhatiannya ke hal lain. Misalnya bermain atau melakukan kegiatan yang disukai anak. Setelah bermain sebentar, bisa jadi anak sudah merasa lapar dan lebih bisa diajak kerja sama untuk mau melahap santapannya.

2. Melibatkan anak dalam penentuan menu dan proses pengolahan makanan. Jangan sungkan menanyakan pada anak ingin makan apa esok, khususnya jika akhir pekan atau masa liburan. Abaikan kekhawatiran bahwa mengajak si kecil ke dapur hanya membuat kita semakin repot. Justru dengan mengajaknya "memasak", selain memperkenalkan makanan sehat, juga meningkatkan rasa penasaran anak akan rasa dari bahan makanan yang digunakan. Jadi saat kita mau memasak sayur pun, kemungkinan anak mau memakannya akan lebih besar, karena merasa sudah bersusah payah memasak, dan tidak rela hasil kerjanya sia-sia terbuang.

3. Samarkan si sayur. Biasanya bentuk atau aroma sayur memang kurang disukai anak-anak. Maka ini merupakan tugas kita untuk bisa memanipulasi makanan dengan memasukkan sayuran di berbagai jenis hidangan favorit anak-anak. Kalau tidak sempat atau tidak bisa memasaknya sendiri, sekarang sudah banyak industri rumahan yang katanya menyediakan aneka olahan sayur, dengan bentuk dan rasa yang benar-benar seperti tidak ada sayurnya. Tetapi masakan rumah tetap nomor satu, jadi jika ada kesempatan, lebih baik mencoba membuatnya sendiri. Contoh manipulasi sayur di makanan: sayur dibalut tepung kemudian digoreng, nugget sayur, mie dengan ekstrak sayur, kue berbahan dasar wortel, jus sayur yang dicampur buah favorit kesukaan anak, dll.

Masih berbentuk sayur tapi dengan penyajian dan cita rasa berbeda dari biasanya.


4. Perbanyak memberikan contoh dengan tindakan, bukan selalu setiap saat menceramahi anak akan pentingnya memakan makanan sehat. Tidak perlu kita memaksa anak untuk menyukai sayur, tetapi setiap kali makan, berikan contoh nyata pada mereka bahwa kita juga mempraktekkan apa yang kita perintahkan pada anak. Misal, jika kita tidak pernah atau jarang terlihat oleh anak, kalau kita rutin mengonsumsi sayur, jangan harap anak akan dengan mudah mau makan sayur. Ketika anak melihat orang dewasa dengan lahapnya memakan sayur (yang awalnya dianggap makanan paling tidak enak di dunia), anak akan merasa penasaran dan tertarik mencobanya sendiri. Setelah dia mencoba sendiri tanpa dipaksa, jika merasa cocok dengan seleranya, bukan tidak mungkin setelah itu anak akan sangat menyukai sayur.

5. Ketika anak tidak mau makan karena merasa tidak menyukai hidangannya, jangan langsung memberikan makanan cemilan. Memang tidak tega rasanya jika anak dibiarkan lapar hanya karena menolak makanan. Maka tidak sedikit orang tua yang memberikan cemilan di jam makan makanan utama. Kebiasaan ini bisa membuat anak mengulang keadaan yang sama, karena dia sudah tahu jika menolak makan, akan mendapat cemilan yang menurutnya lebih enak daripada makan nasi dengan sayur dan lauknya. Sesekali masih tidak apa-apa, tapi jika terlalu sering, bisa jadi anak akan lebih memilih makan cemilan daripada makanan utama.

6. Apalagi ya? Sekian dulu deh, mungkin lain waktu ada tambahan bisa di-update lagi.
read more »