Terjemahan secara bahasa:
"Meskipun Aku hanya dapat hidup selama satu hari
Tahukah kau betapa Aku sangat merindukanmu, dan betapa sakitnya hatiku
Aku sangat merindukanmu, meski waktu terus berlalu"
Sedikit pembahasan per bait: di sini digambarkan seseorang yang sangat ingin menyampaikan isi hatinya, meski kemungkinan waktu yang dimilikinya untuk menyampaikan tidak banyak. Seseorang (tokoh "Aku") yang mungkin sudah terlampau lama memendam rasa naksir, suka, sayang, cinta, atau apapun istilahnya. Seseorang yang tidak mampu menghapuskan rasa rindu, meski sudah cukup banyak "gerombolan waktu" yang berlari meninggalkan dirinya.
My tired footsteps bring me to your side, unknowingly
Even though I know there’s nothing I can do for you.
Terjemahan secara bahasa:
Jejak langkahku yang lelah membawaku ke sisimu, tanpa disadari
Walaupun aku tahu tidak ada yang dapat aku lakukan untukmu
Sedikit pembahasan per bait: kata-kata tanpa disadari seolah menceritakan bahwa meskipun "Aku" tidak secara sengaja terus mengingatmu, meski "Aku" telah mencoba untuk melangkah kepada hati yang lain, tapi tetap saja tiba-tiba "Aku" pun sudah kembali berada di sisimu (hati dan pikiran tetap tertuju pada"mu"). Dan walaupun ada kesempatan benar-benar di sisimu pun (bertemu secara fisik), "Aku" tetap tidak tahu apa yang benar-benar bisa kulakukan untuk"mu". Ya iyalah untuk menyatakan isi hati saja sudah membuat galau, apalagi memikirkan "What should I do for you?"
“I love you” – words I keep shouting in my heart
“I love you” – words I can only whisper behind your back
“I love you” – words that I can’t speak for fear they will disappear
Terjemahan secara bahasa:
"Aku mencintaimu"- Kata-kata yang terus kuteriakkan dalam hati
"Aku mencintaimu"- Kata-kata yang hanya dapat kubisikkan di belakang punggungmu
"Aku mencintaimu"- Kata-kata yang tidak dapat kukatakan karena takut "mereka/itu" akan hilang
Sedikit pembahasan per bait: benar-benar ungkapan hati seseorang yang mengalami cinta sepihak. Bahkan ini lebih parah galaunya darinya cinta bertepuk sebelah tangan (setidaknya menurutku). Bertepuk sebelah tangan itu berarti sudah ada usaha, sudah mampu menyatakan perasaan meskipun hasilnya ditolak atau yang bersangkutan tidak membalas salam "
toast", setidaknya si korban dapat langsung
move on atau sekedar mencari target selanjutnya. Tapi kalau cinta sepihak itu, meskipun waktu berlalu, meski telah nyaris bertemu dengan orang baru, yang mungkin di mata orang lain (terutama ortu) lebih pantas untuk diri ini, tetap saja "dia" yang masih terus terkenang. Kadang juga alasan takut menjadi jauh dari orang yang disuka membuat seseorang membiarkan kisahnya tetap menjadi cinta sepihak. Terutama kalau antar sahabat, teman sepermainan masa sekolah, kayak kisahnya Han Kang ke Ji Hyun di drama 49 Days ini :(.
I love you so much it scares me
Like the galaxy of stars in the night
Within my sight but out of my reach and touch
Watching over you is my duty
Waiting every day till it becomes an obsession
Expectations of you rising above my height
Terjemahan secara bahasa:
Aku sangat mencintaimu, itu membuatku takut
Seperti galaksi bintang-bintang di malam hari
Dapat kupandang tapi berada di luar jangkauan dan sentuhan
Mengawasimu adalah tugasku (pekerjaan/kebiasaan)
Menunggu setiap hari sampai itu menjadi sebuah obsesi
Mengharapkan dirimu di atas ketinggian
Sedikit pembahasan per bait: bagaikan seorang yang tidak memiliki uang, merasa kelaparan, dan di seberang jalan melihat etalase toko kue yang memajang sebuah Rainbow Cake (aduh, kok jadi aneh ya analoginya?). Hanya bisa memandang dari kejauhan, tapi tidak mampu untuk meraihnya dan saat doi merasa sedih, diri ini merasa tidak berhak menghibur, saat dia bahagia kemungkinan besar bukan diri ini orang yang ingin dibagi kebahagiaan olehnya. Akhirnya kadang menjadi stalker (secara agresif atau pun masih tetap menjaga gengsi meski dalam hati selalu ingin tahu segala hal tentangnya). Menunggu sesuatu yang tak pasti, sebuah penantian tak berujung bahkan rela dilakukan dalam waktu yang lama, bertahun-tahun pun dijabanin dah. Mungkin maksudnya ketinggian dalam pengharapan itu kelewat batas kali ya? Memang kadang logika dan saran dari orang-orang di sekitar pun tidak mampu lagi membuat harapan akan adanya "keajaiban" itu terus tumbuh subur. Kalau bertahun-tahun kita tanam pohon Cabe, mungkin udah bisa panen beberapa kali (mentang-mentang lokasi penulisan di Pondok Cabe, jadi ingetnya pohon Cabe *_*).
“I love you” – words I keep shouting in my heart
“I love you” – words I can only whisper behind your back
“I love you” – words that I can’t speak for fear they will disappear
I love you so much it scares me
I have to confess my love for you today
Even if I can only live for one day
Now I’m going to confess, I’m going to say “I love you”
Terjemahan secara bahasa:
Aku sangat mencintaimu,itu membuatku takut
Aku harus mengakui cintaku padamu hari ini
Bahkan jika Aku hanya bisa hidup selama satu hari
Sekarang aku akan mengaku, aku akan mengatakan "Aku mencintaimu".
Khusus bait terakhir sepertinya semuanya sudah sangat jelas, disini "Aku" sampai pada tahap pengakuan. Menyatakan sebuah rasa, terutama jika hari itu merupakan kesempatan terakhir untuk bisa mengatakannya. Tapi di dunia nyata, tidak ada yang tahu pasti kapan hari terakhir kita bersama orang-orang tersayang. Tidak semuanya sempat memiliki waktu untuk sekedar mengungkapkan rasa sayang pada orang tua, adik, kakak, sahabat, atau dalam lagu ini pada seseorang yang disebut "gebetan". Apalagi jika yang memendam rasa adalah seorang wanita, tidak semua wanita di zaman moderen sekalipun mampu menyatakan perasaan terlebih dahulu, untuk setidaknya melegakan isi hati. Tidak semua wanita di zaman moderen ini mampu menolak perjodohan dari orang tua, terutama jika alasan perjodohan bukan semata-mata hal yang tidak logis, seperti materi atau status sosial.
So, beruntunglah mereka yang mampu menunjukkan perasaan pada orang yang disayanginya, jika belum diberi kesempatan menyatakan isi hati kita bukan berarti tidak beruntung. Mungkin Tuhan punya rencana lain, mungkin itu yang terbaik untuk menjadikan sebuah rasa itu cukup menjadi rahasia, karena hanya Dia-lah Sang Maha Pemberi Rasa, yang juga akan mampu mencabut kembali rasa itu. Jika rasa itu sungguh berat untuk ditanggung sendiri, maka hanya kepada Tuhan, kita dapat meminta-Nya untuk mencabut rasa itu supaya virus galau segera enyah dari hidup ini.
Thank you for reading ^_^.