Anak perempuan harus lembut.
Anak pertama harus kuat dan sukses.
Anak laki-laki ya main bola, mobil-mobilan, tidak boleh main masak-masakan.
Anak perempuan harus main boneka atau mainan yang berkaitan dengan pekerjaan rumah.
Anak harus bisa ngomong usia sekian.
Anak harus bisa jalan usia sekian.
Anak harus menuruti kata orang tuanya.
Orang tua selalu benar.
Kalau beda pendapat maka anak lah yang salah. Dll.
Ah lelah ya sama keharusan2 itu. Anakmu bukan anakmu. Sesuatu yang saya sadari setelah ada Ahmad. Yang tidak bisa saya tuntut harus menurut setiap diberi instruksi. Memperhatikan wajah kita pun jadi hal sulit. Kadang saya lupa, lalu menuntutnya kenapa tidak bisa semudah mengurus anak lain seusianya. Tapi ini rezeki dari Allah. Syukuri, sabari, pasti ada hikmahnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar