Kadang kita merasa sayang dan berpikir dua kali, saat harus memakai pakaian warna putih dalam beraktifitas sehari-hari. Padahal kelak saat meninggal nanti, khususnya bagi kaum muslim, akan dipakaikan kain berwarna putih yang disebut kain kafan. Menutupi ujung kepala sampai ujung kaki kita. Bahkan saat dikuburkan di dalam tanah merah, langsung terkena bagian dasar tanah yang sudah digali sebagai rumah abadi tempat jasad kita tinggal. Tanpa peti, tanpa tikar, atau kasur busa yang biasa dipakai saat tidur sehari-hari.
Sehari, seminggu, setahun, puluhan dan ratusan tahun kemudian, jasad kita pun musnah meninggalkan tulang belulang tengkorak. Kulit, otot, dan semua organ tubuh yang lunak sudah habis tergerus waktu, dan mungkin saja menjadi santapan lezat makhluk-makhluk Tuhan yang hidup di dalam tanah.
Jadi buat apa lagi ragu memakai pakaian putih bersih saat melakukan kegiatan di luar ruangan? Setidaknya itu bisa mengingatkan kita akan datangnya maut kapan pun dan dimana pun kita berada. Jika ingat, maka ada upaya untuk memperbaiki diri supaya saat waktu itu tiba, kita sudah benar-benar siap kembali pada-NYA.
Satu persatu kenalan, kerabat, keluarga kita akan meninggalkan kita. Kita pun akan menyusul mereka, atau mungkin diri kita yang mendahului mereka. Tidak ada yang tahu pasti kecuali Dia Yang Maha Esa. Mungkin ada beberapa orang yang diberi kesempatan kedua, setelah beberapa saat mengalami kematian kemudian hidup lagi. Tapi lebih banyak yang tidak memiliki kesempatan kedua, tidak peduli dalam keadaan sudah bertaubat atau belum, malaikat pencabut nyawa tidak akan memajukan atau memundurkan jadwal yang telah ditetapkan. Jadi tugas kita sebagai manusia, hanya berusaha melakukan kebaikan supaya kelak tidak meninggal dalam penyesalan. Semoga kita bisa mencapai akhir yang baik.