Bulan Syawal telah tiba, menggantikan kepergian Ramadhan di tahun 1433 H. Sebelumnya mau minta maaf kepada semuanya, mohon maaf lahir batin atas semua kesalahan, tulisan yang menyinggung pihak tertentu dan curhatan tidak penting yang diposting di blog ini. Semoga tahun depan kita semua masih diberikan kesempatan hidup dan sehat sehingga dapat kembali merasakan kenikmatan beribadah di bulan penuh berkah, Ramadhan. Namun, bukan berarti di bulan lainnya jadi malas-malasan ibadah. Justru kebiasaan rajin ibadah saat Ramadhan hendaknya dilanjutkan, karena ajal tidak dapat ditebak kedatangannya. Seenggaknya kalau kita tetap menjalankan ibadah dengan rajin (Aamiin), maka kemungkinan meninggal dalam keadaan su'ul khotimah lebih kecil dibandingkan kalau bersantai-santai dengan motto "Nanti saja taubatnya kalau sudah menikah, kalau sudah punya anak, atau kalau sudah tua." Kalau tiba-tiba dijemput Izrail waktu lagi asyik bermaksiat gimana?
Kata-kata di atas bukan menunjukkan kalau penulis sudah merasa siap di"jemput" kapan saja, sebaliknya juga pengingat diri kalau masih amat sangat jauuuuh dari level memiliki "bekal" cukup untuk menemani di kamar coklat ukuran 2 X 1 meter nanti. Bismillah, yuk bareng-bareng menjaga amalan ibadah yang saat Ramadhan lalu merasa rugi untuk ditinggalkan. Kalau bulan Ramadhan minimal bisa 1 kali khatam baca Al-qur'an, kalau memang sibuk setidaknya untuk setiap bulan dapat mencapai setengahnya atau paling minimal seperempatnya, dengan memahami maknanya secara perlahan. Pokoknya berusaha jangan sampai 11 bulan selain Ramadhan sama sekali tidak khatam, tiba-tiba dikebut di Ramadhan berikutnya. Itupun kalau masih dikasih umur :(.
Akhir paragraf, penulis mengucapkan Selamat Idul Fitri 1433 H, semoga ibadah kita semua diterima Allah swt, selalu terjaga menjadi hamba-Nya yang taat menjalankan perintah-Nya. Aamiin.
Sebuah catatan di malam menuju tanggal 3 Syawal 1433 H.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar