Daisypath - Personal pictureDaisypath Anniversary tickers

Sabtu, 12 Januari 2013

Still An Absurd Story: Don't Try This At Home!

Sebelumnya sudah dikisahkan tentang kekonyolan seorang anak perempuan yang bukannya makan kacang goreng, tetapi malah menghirup kacang goreng. Kali ini untuk kedua kalinya penderitaan yang ditimbulkan oleh ulah diri sendiri, terjadi padanya. Lagi-lagi masih diakibatkan oleh pengaruh media yang di"telan" mentah-mentah olehnya. Lebih spesifik lagi jenis medianya, sinetron *_*.

Pada era 90-an (kata Paman WikiPedia sinetronnya diputar tahun1995-1996) ada satu judul sinetron yang cukup digemari banyak orang (minimal sama orang rumah kami saat itu). Selain genre action-nya yang bisa menarik minat semua kalangan, soundtrack-nya juga sangat terkenal karena memakai salah satu lagu yang dinyanyikan Alm. Nike Ardilla. Ada yang sudah bisa menebak judul sinetronnya? Mungkin Anda yang seumuran dengan penulis atau generasi di atas penulis, nyaris semua tahu sinetronnya. Ya, Deru Debu.

Sepertinya waktu itu seisi rumah kompak tidak ingin mengganti saluran TV (apa pada malas berdiri karena belum ada remote TV?) ke acara lain saat Deru Debu tayang. Meskipun menurut pengamatanku alasannya beda-beda. Kaum laki-laki di rumah mungkin suka sinetron ini karena banyaknya adegan laga, khususnya kalau tidak salah ingat bela diri karate. Kaum perempuan remaja dan dewasa mungkin lebih menyukai soundtrack-nya yang saat itu juga Alm. Nike Ardilla sangat banyak penggemarnya (bahkan sampai sekarang penggemarnya masih sangat mengidolakannya). Sedangkan anak-anak kecil, mungkin karena ada Eno Lerian yang jadi salah satu pemainnya (eh, ini sih alasan pribadi Saya hehe). Banyak nyamuk di rumahkuuu...Gara-gara kamu malas bersih-bersih (loh???).

Mungkin karena seringnya menonton sinetron (dulu belum zamannya ada sinetron yang tayang setiap hari, jadi nontonnya lebih semangat karena rasa penasarannya tertunda berhari-hari atau seminggu), maka adegan demi adegan laganya pasti sedikit banyak mempengaruhi pikiranku. Masih ada yang ingat tidak adegan apa yang terekam saat sinetron kembali dilanjutkan paska jeda iklan? Kalau penasaran ya sudah langsung dijawab saja ya. Tapi ini hanya berdasarkan ingatan jangka panjangku yang mungkin juga bisa salah. Adegan yang terekam setelah jeda iklan (apalagi setelah tulisan judulnya muncul, adegannya di-freeze kan? jadi memberikan sedetik dua detik lebih lama buat ngingat gambarnya), adalah saat Om Willy Dozan dengan seragam karatenya lompat sembari mengangkat satu kaki seolah akan menendang. Dan adegan itu tanpa disadari sudah memberikan efek khusus padaku.

Sampai suatu waktu dari atas meja kayu dengan tinggi sekitar 20 - 30 cm dari lantai, seorang anak perempuan mempraktekkan apa yang dilihatnya di sinetron laga itu. Dengan kemantapan hati tanpa rasa takut sedikit pun naik ke atas meja, berdiri tegap seolah pasang kuda-kuda. Kemudian dalam hitungan satuan detik, melompat dengan posisi salah satu kaki terangkat ke atas, seakan menendang musuh yang lebih tinggi. Dodolnya, sampai tubuh menyentuh lantai posisi kaki tidak siap menapak buat berdiri tegak lagi. Dengan posisi masih seperti semula, terjerembablah di lantai. Kebayang sakitnya minta ampun, karena p*ntat dan p*ha salah satu bagian tubuh, yang duluan cium lantai. Sebenarnya mau nangis karena rasa sakitnya, tapi kalau nangis pasti diomelin kan salah sendiri juga melakukan hal aneh kayak gitu. Akhirnya cuma bisa diam nahan sakit (lupa sih waktu itu ada yang tahu atau tidak kalau Saya telah melakukan kebodohan terbesar).

Mungkin saking banyaknya kejadian serupa yang dilakukan anak-anak akibat tayangan TV inilah, yang akhirnya membuat sekarang selalu ada tulisan peringatan khusus di acara TV. "Jangan ditiru, adegan ini dilakukan oleh orang yang ahli, dan terlatih" atau "Don't try this at home." Jadi sangat dan amat penting bagi orang dewasa untuk mendampingi anak-anak saat menonton film atau sinetron. Lebih dari sekedar mendampingi dan mengawasi, juga menjelaskan beberapa hal yang semestinya tidak ditiru. Thanks for reading. Happy weekend!!!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar