Daisypath - Personal pictureDaisypath Anniversary tickers

Jumat, 12 Juli 2013

[EnjoyJakarta] Kepulauan Seribu Tak Berjumlah Seribu Pulau

Beberapa tahun terakhir, sering sekali saya menemukan kawan-kawan di media sosial memajang foto mereka saat berlibur di pulau-pulau yang termasuk ke dalam Kepulauan Seribu. Sebut saja yang paling terkenal belakangan ini yaitu Pulau Tidung, dengan foto khas mereka saat snorkeling atau berada di atas jembatan yang konon disebut Jembatan Cinta. Jembatan yang ternyata menjadi penghubung antara Pulau Tidung Besar dan Pulau Tidung Kecil. Khusus info tentang Jembatan Cinta ini, belum lama saya ketahui dari sebuah tayangan tentang liburan akhir pekan dari sebuah stasiun TV swasta.

Di saat sebagian besar orang sudah pernah menyambangi Pulau Tidung, saya akui bahwa saya menjadi salah satu manusia yang ketinggalan tren tersebut. Dikatakan tren, karena sering saya saksikan beberapa tayangan di televisi, membahas keindahan dan berbagai kegiatan yang dapat dilakukan saat berlibur di Pulau Tidung. Padahal Kepulauan Seribu memiliki banyak pulau lain yang juga tidak kalah menarik untuk dikunjungi.

Memang sih, saya tidak tahu keadaan yang ada di pulau-pulau yang termasuk Kepulauan Seribu, saat ini. Tapi setidaknya saya punya kenangan ketika berkunjung ke Pulau Bidadari, saat masih duduk di bangku Sekolah Dasar. Entah wisata keluarga sendiri atau dari kantor tempat Ayah dulu pernah bekerja, namanya juga masih kecil jadi tidak begitu peduli dengan hal lain selain liburan dan bermain.

Seingat saya waktu itu, Pulau Bidadari termasuk salah satu pulau di Kepulauan Seribu yang cukup banyak wisatawan berkunjung ke sana. Setidaknya dilihat dari kualitas penginapannya yang cukup nyaman untuk ukuran tahun 90-an. Saya masih ingat, di kamar tempat kami menginap ada sebuah kasur ukuran besar (bisa minta extra bed), satu buah televisi, dua kursi dan satu meja, dan kamar mandi dengan peralatan moderen yang belum pernah saya lihat sebelumnya. Jangankan kloset duduk, shower atau bath tub pun waktu itu belum pernah saya lihat secara langsung, selain dari layar kaca.

Suasana pantainya termasuk tenang dan tidak berombak besar, jadi aman untuk anak-anak bermain atau bahkan berenang di bagian yang dangkal. Seingat saya airnya tampak jernih kehijauan membuat tidak sabar untuk segera menceburkan diri di dalamnya sesaat setelah turun dari kapal yang membawa kami dari pelabuhan kecil di Ancol. Tapi waktu itu, karena baru pertama naik kapal feri, dan sempat hujan yang membuat kapal berguncang cukup hebat membuat saya mabuk laut. Masih untung tidak sampai muntah, karena masih sempat tidur di kapal sebelumnya. Inilah alasan yang sebenarnya sedikit banyak membuat saya takut untuk berwisata dengan kapal laut.

Waktu itu saya masih beranggapan bahwa Kepulauan Seribu dinamakan demikian karena terdiri dari pulau-pulau kecil yang jumlahnya tepat seribu. Namanya juga anak-anak, dan bahkan hal itu saya percaya sampai beberapa waktu lalu sebelum mencari informasi yang benar dari berbagai sumber di internet. Tepatnya lagi, sebelum seseorang memberikan info tentang lomba menulis di blog, bertema Keindahan Kepulauan Seribu. Terima kasih untuk yang sudah kasih tahu infonya :).

Ternyata Kepulauan Seribu hanya terdiri dari 342 buah pulau saja, bukan seribu pulau jumlahnya. Dan memang tidak semua pulau yang ada dapat dijadikan tempat wisata, karena 158 di antaranya hanya pulau berbentuk gundukan pasir dan terumbu karang. Namun, itu semua tidak mengurangi keindahan Kepulauan Seribu bukan? Malah memberikan keunikan tersendiri dari suatu wilayah yang masih termasuk ke dalam Propinsi DKI Jakarta ini. Jadi kapan ya bisa berkunjung lagi untuk menikmati keindahan Kepulauan Seribu? Apalagi kalau ke sana-nya karena memenangkan lomba EnjoyJakarta tahun ini. #Ngarep*_^


3 komentar:

  1. Kalau boleh tau, saya ingin nanya, milik pengusaha berapa pulau ya? Trus milik masyarakat berapa pulau dan milik negara berapa pulau, mohon dijawab ini untuk tugas saya

    BalasHapus
    Balasan
    1. Terima kasih sudah berkunjung ke blog saya. Maaf ini tulisan tahun 2013 yang saya ikutkan sebagai lomba. Maaf saya tidak bisa bantu menjawabnya. Mungkin kakak bisa cari blog atau referensi dari ahlinya.

      Hapus