Daisypath - Personal pictureDaisypath Anniversary tickers

Rabu, 12 Juni 2013

Aneka Buah Obat (3)

BAB 3
BUAH JUGA OBAT

  Era globalisasi tidak hanya membawa kemajuan di berbagai bidang, namun juga membawa bencana yang menyerang manusia secara perlahan. Berbagai produk makanan dan minuman dipasarkan disertai gencarnya promosi di berbagai media yang membuat pola konsumsi masyarakat berubah.

Gaya hidup moderen diidentikkan dengan berbagai perilaku  yang dianggap ”keren” namun menjerumuskan pelakunya ke jurang penyakit. Kemajuan teknologi juga memanjakan kita dengan segala kemudahan yang membuat malas bergerak, seperti berolahraga. Sudah saatnya kembali ke jalan yang benar, jalan yang akan menuntun kita kepada kehidupan bahagia dan sehat.

Apa saja yang harus dilakukan untuk menerapkan gaya hidup sehat? Jawabannya mudah yaitu hanya mengacu kepada 13 pesan dalam Pedoman Umum Gizi Seimbang (PUGS). Apakah PUGS itu? PUGS merupakan suatu pedoman yang dikeluarkan oleh Direktorat Gizi Depkes pada tahun 1995. Pedoman ini disusun untuk memenuhi salah satu prasyarat pembangunan sumber daya manusia dalam rekomendasi Konferensi Gizi Internasional di Roma pada tahun 1992 untuk mencapai serta memelihara kesehatan dan kesejahteraan gizi semua penduduk.

Sebelum PUGS dikeluarkan, slogan yang sampai saat ini masih banyak orang ingat adalah ”Empat Sehat Lima Sempurna” yang merupakan anjuran untuk mengkonsumsi makanan sumber karbohidrat seperti nasi, lauk, pauk, sayur, buah, dan dilengkapi dengan minum susu setiap harinya. PUGS memuat pesan-pesan yang dikembangkan dari ”Empat Sehat Lima Sempurna.” 13 pesan dasar dalam PUGS di antaranya:
1)      Makanlah aneka ragam makanan.
Pesan ini adalah penjabaran dari slogan ”Empat Sehat Lima Sempurna.” Makanan yang beraneka ragam harus mengandung karbohidrat, lemak, protein, vitamin, mineral, dan bahkan serat makanan dalam jumlah yang cukup menurut kebutuhan masing-masing kelompok (bayi, balita, anak, remaja, ibu hamil dan menyusui, orang dewasa dan lansia) yang ditetapkan dalam tabel Angka Kecukupan Gizi (AKG) yang dianjurkan oleh Widya Karya Nasional Pangan dan Gizi (2004).
2)      Makananlah makanan untuk memenuhi kecukupan energi.
Makanan sumber karbohidrat dan lemak akan menyumbangkan energi bagi tubuh. Jika energi yang masuk lebih banyak daripada energi yang dikeluarkan untuk beraktivitas, maka kelebihan energi akan diubah menjadi lemak dan ditimbun di dalam tubuh.

Inilah sebabnya seseorang menderita obesitas atau kegemukan. Sebaliknya jika asupan makanan kurang dan terjadi kekurangan energi juga akan menyebabkan masalah kesehatan seperti Kurang Energi Kronis (KEK) yang biasa terjadi pada wanita yang berusaha untuk tetap kurus.

3)      Makanlah makanan sumber karbohidrat, setengah dari kebutuhan energi.
Maksud pesan ini adalah menyatakan bahwa makanan sumber karbohidrat, seperti nasi sebaiknya dikonsumsi bersama makanan yang merupakan sumber unsur gizi lain seperti protein, lemak, vitamin dan mineral.

4)      Batasi konsumsi lemak dan minyak sampai 1/4 dari kebutuhan energi.
Lemak memang bermanfaat misalnya dalam melarutkan vitamin yang larut dalam lemak (A, D, E, dan K), namun tidak dalam jumlah yang berlebihan. Konsumsi lemak dan minyak berlebihan khususnya lemak jenuh dari hewan, dapat meningkatkan risiko terjadinya berbagai masalah yang menimbulkan penyakit. Di antaranya seperti kegemukan, naiknya kadar kolesterol dalam darah yang menjadi faktor penyebab penyakit jantung koroner dan stroke.

5)      Gunakan garam beryodium.
Yodium baik untuk pertumbuhan dan perkembangan manusia sejak dalam kandungan sampai usia lanjut. Daerah pengunungan biasanya tinggi kasus GAKI (Gangguan Akibat Kekurangan Iodium). Namun, konsumsi garam juga tidak boleh terlalu banyak karena garam mengandung Natrium yang dapat meningkatkan tekanan darah. Penderita tekanan darah tinggi dapat berisiko mengidap penyakit jantung dan pembuluh darah. Konsumsi garam sebaiknya tidak lebih dari 1 sendok teh (6 gram) per hari.

6)      Makanlah makanan sumber zat besi.
Sayuran hijau, kacang-kacangan, hati, telur dan daging merupakan bahan makanan sumber zat besi dan perlu dikonsumsi dalam jumlah yang cukup untuk mencegah anemia akibat kekurangan (defisiensi) zat gizi.

7)      Berikan ASI saja kepada bayi sampai umur 6 bulan.
Makanan terbaik untuk bayi adalah Air Susu Ibu (ASI). Pernyataan ini dikuatkan dengan kandungan gizi ASI, yaitu sebagian besar air, 1,3% protein, 4,5% lemak, dan 7% zat gula susu dan aneka garam-garaman berupa zat kapur, zat besi, dan zat pelindung yang mudah dicerna bayi. Selain itu ASI memiliki beberapa keuntungan, yaitu: tidak memerlukan persiapan khusus, terlindung dari kotoran dan penularan kuman-kuman penyakit, mudah diisap oleh bayi, suhu sudah sesuai dengan kebutuhan bayi apabila ibu dalam keadaan sehat, mengandung beragam zat penolak penyakit yang tidak terkandung dalam susu buatan, terjalin hubungan batin dan kasih sayang secara langsung antara ibu dan bayi, serta ekonomis karena tidak perlu menyediakan anggaran untuk membelinya.

ASI Ekslusif merupakan pemberian asupan gizi hanya dengan ASI (Air Susu Ibu) kepada bayi usia 6 bulan ke bawah. Hal ini mengingat kebiasaan masayarakat yang terkadang sudah memberikan makanan tambahan seperti pisang kepada bayi sebelum usia 6 bulan padahal belum waktunya bagi seorang bayi menerima makanan tersebut. Setelah melewati usia 6 bulan barulah diperkenalkan secara bertahap dengan makanan lainnya.

8)      Biasakan makan pagi.
Sarapan atau makan pagi adalah hal yang sangat penting, jangan sampai kita melewatkannya karena berbagai alasan. Makan pagi yang dimaksud adalah makanan yang beraneka ragam yang dapat memenuhi kebutuhan gizi untuk mempertahankan kesegaran tubuh dan meningkatkan produktifitas dalam bekerja atau belajar untuk anak-anak yang sekolah.

9)      Minumlah air bersih, aman dan cukup jumlahnya.
Air sangat berperan dalam metabolisme tubuh dan mencegah risiko penyakit yang berhubungan dengan ginjal. Air minum yang aman adalah air yang bersih dan bebas kuman. Minimal 8 gelas atau sekitar 2 liter air minum dapat mencukupi kebutuhan air setiap hari. Sebaiknya perbanyak konsumsi air putih dibandingkan minuman yang berwarna.

10)  Lakukan kegiatan fisik dan olahraga secara teratur.
Banyak orang yang mulai meninggalkan kebiasaan ini dengan alasan kesibukan pekerjaan. Padahal melakukan kegiatan fisik dan olahraga dapat membantu mempertahankan berat badan normal dan meningkatkan kesegaran tubuh, memperlancar aliran darah, juga mencegah osteoporosis.

Jika kesibukan benar-benar sudah menyita waktu Anda, maka mulailah dengan lebih banyak aktivitas berjalan kaki, naik tangga atau pun mengendarai sepeda untuk bepergian. Dengan demikian tanpa sadar Anda sudah memulai melakukan aktivitas fisik sedikit demi sedikit.

11)  Hindari minum minuman beralkohol.
Alkohol bersama-sama rokok dan obat-obatan terlarang lainnya harus dihindari karena dapat membawa risiko untuk terjadinya berbagai penyakit bahkan kematian jika pemakaiannya sudah sangat berlebihan. Banyak kerugian yang ditimbulkan dari mengkonsumsi alkohol, seperti: menghambat proses penyerapan zat gizi walaupun seseorang mengkonsumsi makanan bergizi dalam jumlah yang cukup, berisiko menimbulkan penyakit pada organ hati, kerusakan saraf otak dan jaringan tubuh. Alkohol juga memiliki efek candu atau ketagihan dan kehilangan kendali diri (mabuk). Inilah sebabnya mengapa alkohol sering diidentikkan dengan kasus kriminal akibat seseorang kehilangan kendali atas dirinya dan melakukan suatu hal tanpa sadar.

12)  Makanlah makanan yang aman bagi kesehatan.
Makanan yang aman adalah makanan yang tidak tercemar oleh benda asing (seperti rambut, kuku), kuman atau parasit, tidak mengandung bahan kimia berbahaya dan makanan yang diolah dengan baik sehingga unsur gizi serta cita rasanya tidak rusak.

13)  Bacalah label pada makanan yang dikemas.
Makanan kemasan harus memiliki tanggal kadaluwarsa, kandungan gizi dan bahan aktif yang digunakan, serta label halal pada kemasannya. Kita sebagai konsumen harus waspada terhadap makanan yang tidak layak dikonsumsi dengan cara membaca dan memperhatikan label pada kemasan makanan tersebut.

Banyak orang yang tidak teliti membaca label makanan karena ketidaktahuan akan pentingnya hal ini, selain itu mungkin juga konsumen tidak mengetahui maksud dari beberapa singkatan pada label makanan. Beberapa singkatan yang sering dicantumkan pada label makanan yaitu (Depkes, 2003):

a) MD : Makanan yang dibuat di dalam negeri. Pada label makanan akan tertulis MD yang diikuti sederatan angka sebagai nomor yang menunjukkan bahwa makanan atau produk pangan tersebut telah terdaftar di Badan Pengawasan Obat dan Makanan (Badan POM) Republik Indonesia. Badan POM merupakan institusi pemerintah yang bertanggungjawab terhadap peredaran produk pangan olahan di seluruh Indonesia.
b) ML : Makanan luar negeri atau berbagai produk pangan hasil impor. Seperti MD, pada label makanan yang diimpor dan telah terdaftar di Badan POM akan tertulis ML disertai nomor pendaftarannya. Dengan demikian produk pangan tersebut aman untuk dikonsumsi.
c) Exp :Tanggal kadaluarsa. Penulisan tanggal yang diawali dengan singkatan ini menunjukkan batas waktu makanan tersebut masih layak dikonsumsi. Akan lebih baik jika dikonsumsi sebelum mencapai tanggal kadaluarsa. Jika dikonsumsi melewati batas tanggal kadaluarsa maka memungkinkan terjadinya keracunan akibat makanan/minuman kemasan tersebut.
d) SNI : Standar Nasional Indonesia. Keterangan ini menunjukkan bahwa mutu makanan telah sesuai dengan persyaratan.
e) SP : Sertifikat Penyuluhan. Seperti MD dan ML, penulisan SP juga diikuti dengan deretan angka sebagai nomor pendaftaran yang diberikan oleh Dinas kesehatan kabupaten/kodya kepada pengusaha kecil dengan modal terbatas. Dinas kesehatan kabupaten/kodya bertugas mengawasi dan memberikan penyuluhan untuk menjamin bahwa produk yang dihasilkan memenuhi persyaratan yang berlaku.

Ketika mendengar kata “Obat” maka yang terbayang pertama kali adalah kapsul, tablet, pil atau pun sirup kental dengan berbagai warna dan rasa yang khas. Khas karena mayoritas obat memiliki rasa dan aroma yang tidak mengenakkan meskipun beberapa obat diberi rasa dan aroma mint atau buah-buahan untuk anak-anak. Namun tetap saja minum obat bukanlah hal yang menyenangkan, terlebih membayangkan rasa sakitnya.

Beraneka macam penyakit, bervariasi pula obat yang tersedia. Obat-obatan yang sering dikonsumsi masyarakat baik yang diperoleh dengan resep dokter atau pun obat bebas yang dapat dibeli di toko atau warung terdekat. Obat-obatan tersebut memang dapat dikatakan ampuh untuk meredakan rasa sakit atau gangguan kesehatan lainnya. Namun, ancaman efek samping dari zat kimia bersembunyi dibalik khasiatnya.

Definisi efek samping menurut World Health Organizatiton (WHO, 1970) dalam Tjay dan Rahardja (2007), adalah segala khasiat obat yang tidak diinginkan untuk tujuan terapi yang dimaksudkan pada dosis yang dianjurkan. Efek samping yang ditimbulkan suatu obat ada yang ringan sampai yang berat. Contoh efek samping dari obat-obatan yaitu: mual, rasa kantuk, muntah dan sebagainya.

Cara untuk menghindari efek samping tersebut adalah dengan melakukan pola hidup yang sehat untuk mencegah datangya penyakit, dengan demikian tidak perlu mengkonsumsi obat-obatan sebagai penyembuh dari penyakit. Tetapi bukan berarti membiasakan hidup sehat sudah pasti terbebas dari penyakit. Penyakit dapat menyerang siapa saja, di mana saja, dan kapan saja. Walaupun demikian usaha pencegahan tetap harus dilakukan.

Sudah menjadi kewajiban seseorang mencari kesembuhan saat sakit, dan berbagai pengobatan pun dapat dipilih sesuai situasi dan kondisinya. Untuk keadaan gawat darurat tentulah seseorang harus segera dibawa ke Rumah Sakit untuk mendapat perawatan segera. Namun, jika sakit yang diderita masih dapat diatasi dengan cara yang lebih mudah dan alami maka ada baiknya buah-buahan menjadi pilihan. Mengapa buah? Karena buah-buahan memiliki khasiat seperti obat-obatan mengatasi dan mencegah berbagai penyakit. 

Berikut ini adalah buah-buahan yang memiliki khasiat sebagai obat, yang disusun secara alfabetis. Mari kita temukan rahasia-rahasia bermanfaat untuk mencapai hidup yang lebih sehat. *Diterbitkan satu per satu:   
1. ALPUKAT
2. ANGGUR 
3. ANYANG-ANYANG 
4. APEL 
5. ASAM JAWA
6. BELIMBING MANIS 
7. BELIMBING WULUH  
8. BLEWAH 
9. BUNI 
10. CERI 
11. CIPLUKAN
12. CRANBERRY 
13. DELIMA 
14. DUKU 
15. DURIAN
16. GRAPEFRUIT 
17. JAMBU BIJI MERAH 
18. JERUK 
19. KAWISTA 
20. KECAPI 
21. KELAPA 
22. KESEMEK 
23. KIWI 
24. KURMA 
25. LENGKENG 
26. MAHKOTA DEWA 
27. MANGGA 
28. MANGGIS 
29. MARKISA 
30. MELON 
31. MENGKUDU 
32. MENTIMUN 
33. BUAH NAGA 
34. NANAS 
35. PALA 
36. PARE 
37. PEPAYA 
38. PIR 
39. PISANG 
40. RAMBUTAN
41. SALAK 
42. SAWO 
43. SEMANGKA 
44. SIRSAK 
45. SRIKAYA 
46. STRAWBERRY 
47. TOMAT 
48. WALUH

Tidak ada komentar:

Posting Komentar