13.
DELIMA
Punica granatum nama ilmiahnya. Delima mengandung vitamin A, vitamin C dan
vitamin E serta asam folat yang penting pada tahap awal kehamilan. Maka buah
ini juga berfungsi sebagai antioksidan yang mencegah tersumbatnya pembuluh
darah oleh kolesterol. Daging buahnya menyatu dengan biji seperti Buah Markisa,
hanya saja Delima memiliki tekstur biji yang lebih keras daripada Markisa.
Dikonsumsi dalam bentuk jus menjadi pilihan tepat, terlebih lagi karena biji
Delima yang keras.
Jus atau sari buah
Delima tinggi kandungan flavonoid, sejenis antioksidan yang penting perannya
untuk mencegah berkembangan radikal bebas di dalam tubuh, memperbaiki sel-sel
tubuh yang rusak, serta berfungsi sebagai pencegah penyakit jantung, kanker
kulit, dan kangker prostat. Selain hal-hal tersebut, antioksidan yang
terkandung didalamnya membantu mencegah penyumbatan pada pembuluh darah oleh
timbunan lemak (kolesterol) pada dinding pembuluh darah.
Kandungan antioksidan
dalam Buah Delima sangat banyak, bahkan tiga kali lebih banyak daripada teh
hijau. Alzheimer atau penyakit yang menyerang sel-sel otak, sehingga
penderitanya kehilangan ingatan (pikun), dapat dikurangi risikonya dengan
mengkonsumsi Buah Delima.
Pernyataan tersebut
dibuktikan dalam penelitian di Vanderbilt University Medical Center yang
menunjukkan bahwa orang yang meminum jus Delima 3 kali atau lebih dalam
seminggu, dapat menurunkan resiko terkena alzheimer hingga 76% dibandingkan
orang yang tidak minum jus sama sekali.
Penderita obesitas
atau kegemukan dapat menggunakan delima untuk mengatasinya. Caranya adalah
dengan mencuci 2 butir daging buah delima yang masih muda, lalu tumbuk sampai
halus. Hasil tumbukan lalu diseduh dengan ½ cangkir air panas, tambah garam
secukupnya, dan aduk hingga tercampur merata. Untuk mendapatkan airnya, saring
air seduhan dengan menggunakan kain bersih, diminum setiap hari satu kali
sampai diperoleh hasil yang diinginkan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar