Ramadhan sebentar lagi akan segera menyapa. Semua umat Islam pasti sudah tahu akan hal ini. Tapi kemarin karena melihat iklan sirup, iklan obat sakit kepala yang tidak harus diminum setelah makan, dan iklan pasta gigi yang berhubungan dengan puasa, jadi makin terasa bahwa Ramadhan semakin dekat.
Terutama iklan sirup, yang biasanya punya jadwal khusus mulai gencar ditayangkan dalam waktu kurang lebih sebulan sebelum Ramadhan. Adegannya pun unik, dengan tema umum adalah tentang keluarga dan persahabatan. Setelah melakukan aktivitas bersama seharian, datanglah seseorang membawakan nampan dengan beberapa gelas berisi minuman dingin yang tampak sangat segar. Kemudian dengan ekspresi begitu menikmati, meneguk minuman tersebut sambil tersenyum bahagia. Iklan bersambung deh (emang begitu kan? lanjutannya pas lebaran).
Efek menyaksikan iklan tersebut belum begitu kuat sekarang. Tapi nanti saat sedang berpuasa, apalagi menjelang waktu berbuka, pasti deh semakin sering iklan sirup yang kita lihat di sela-sela acara kultum dari para ustad terkenal (kalau ada istilah celebrity chef, bolehlah saya sebut beliau-beliau itu sebagai celebrity ustadz). Otomatis, semangat banget memikirkan (mikir aja kok semangat sih) mau berbuka dengan makanan dan minuman apa hari ini. Eh, maaf ya enggak bermaksud menyinggung siapa-siapa kok. Buat pengingat diri sendiri aja dan siapa pun yang merasa demikian.
"Ala bisa karena biasa."
Begitu juga dengan puasa, yang tidak hanya menahan makan dan minum (termasuk merokok sodara-sodara), tapi juga mengendalikan emosi dan hawa nafsu lainnya. Saya tidak akan membahas tentang jenis-jenis atau keutamaan dari puasa sunnah yang dianjurkan, termasuk puasa Rajab. Karena khawatir salah menyampaikan, dengan pengetahuan saya yang sangat minim ini. Tetapi saya berusaha menyimpulkan bahwa seseorang yang terbiasa melakukan puasa sunnah selain puasa wajib saat Ramadhan, kemungkinan besar telah terbiasa untuk mengendalikan hawa nafsu dan emosinya.
Jadi saat Ramadhan nanti, tidak akan kaget atau merasa berat menjalankan aktivitas dalam keadaan berpuasa. Selain itu, kebiasaan berpuasa akan memberikan dampak positif pada kesehatan tubuh. Minimal saat berpuasa, kita jadi punya pola makan teratur yaitu: waktu sahur yang diakhirkan, dan waktu berbuka yang disegerakan alias tidak ditunda. Sedangkan saat sedang tidak berpuasa, karena bisa kapan pun makan dan minum, belum tentu kita bisa disiplin dan kadang karena padatnya aktivitas, malah sering menunda makan walaupun tubuh sudah memerlukan tambahan energi.
Jadi, apa lagi ya? Sudah bingung mau menulis apa lagi. Semoga semua kita yang muslim selalu sehat, berumur panjang, dan kesempatan untuk kembali menikmati indahnya Ramadhan, bulan yang penuh berkah, penuh ampunan, dan penuh hikmah. Kemudian bisa mencapai fitrah kembali setelah Ramadhan usai (kecepetan ya ngomonginya, Rajab aja belum selesai). May Allah bless us.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar