Sejak tanggal 30 Mei sampai 02 Juni 2013, ada salah satu acara besar yang diselenggarakan di gedung Jakarta Convention Center (JCC) Senayan. Khusus mereka yang sangat menyukai hal-hal terkait fashion, tentu tidak ingin ketinggalan untuk sekedar menghadirinya bukan? Apalagi para hijaber yang saat ini makin meningkat jumlahnya, dan tidak lupa pula para fashion blogger, terutama yang juga menjadikan websitenya untuk jualan all about fashion. Ya, nama acaranya adalah Indonesia Islamic Fashion Fair (IIFF) 2013.
Jangan salah sangka dulu, paragraf awal tersebut sama sekali tidak mengindikasikan bahwa saya memutuskan beralih menjadi seorang fashion blogger. Jangankan menjadi fashion blogger, saya bukan termasuk perempuan yang selalu up to date dengan perkembangan fashion. Dalam berpakaian, saya lebih mengutamakan prinsip kenyamanan, yang kadang menurut orang lain terlalu cuek, bahkan kata Mama saya jauh dari kesan dewasa alias kayak anak-anak. Hehe daripada sok tua sebelum waktunya?
Loh katanya cuek dalam hal fashion, tapi ngapain jauh-jauh (padahal yang buat jaraknya terasa jauh itu karena macetnya jalanan ibu kota) ke Senayan lihat pameran yang enggak gratis? Just for info, HTM-nya termasuk terjangkau yaitu Rp 15000 dengan tambahan bonus sampel produk Natur-E yang terdiri dari suplemen, krim wajah, dan body lotion. Sekalian mengakui ya kalau IIFF 2013 ini adalah pameran fashion pertama yang saya datangi. Apalagi alasannya kalau bukan diajak Mama, yang ada keperluan tertentu sekaligus (sekedar nebak sih) punya misi tersembunyi biar anaknya enggak terlalu cuek sama penampilan.
Sebenarnya sejak awal diajak, sudah merencakan akan berpakaian yang gue banget alias simple, enggak ribet, dan nyaman tentunya. Tapi ternyata beberapa waktu lalu dibeliin sebuah gamis sama Mama, dan disuruh pakai sekalian untuk mencoba. Sebenarnya sih ukurannya pas di badan, tapi berhubung punya tinggi yang agak kurang, jadi gamis itu kepanjangan. Karena berangkatnya setelah waktu shalat Jum'at, jadi pakaian yang terlanjur nempel di badan itu, enggak punya waktu lagi buat ditukar. Akhirnya dengan kenekatan tingkat tinggi (aduh, lebay deh) saya putuskan memakai sepasang sandal sepatu wedges yang sudah setahun lalu dibeli, dan cuma dipakai satu kali saat nikahan kakak sepupu. Tujuannya hanya satu, yaitu agar si gamis tidak menyapu jalanan, atau terinjak saat berjalan.
Sebenarnya di tempat pameran, masih bisa berjalan dengan baik walaupun terasa banget pegelnya. Tapi enggak bisa bohong ya, yang namanya belum biasa tetap saja belum biasa. Tegang bo... Bukannya fokus mencari pakaian yang cocok dihati, malah fokus sama yang di bawah, yaitu kaki. Kebanyakan mikir, takut jalannya sempoyongan terus nabrak atau nginjek kaki orang lain, atau kesandung bagian bawah karpet yang ada kabel-kabel mirip polisi tidur di jalanan, dan segala ketegangan lain yang makin menurunkan minat saya sama pameran itu. Kalau ingat harga kain atau pakaian jadi yang sampai melebihi angka Rp 500.000, jadi ngebatin sendiri kalau buat borong buku dapet berapa banyak ya? Haduh, emang dasar kalapnya kumat kalau diajak ke pameran buku atau toko buku saja.
Enggak terasa sudah sekitar dua jam muterin area pameran, yang sebenarnya belum semua stan kami datangi. Baru hari Jum'at aja sudah ramai seperti itu, apalagi di Sabtu dan Minggu ya? Waktu sudah hampir menunjukkan pukul 5 sore, dan kami segera menuju tempat shalat yang disediakan di lantai dasar gedung. Otomatis harus melewati eskalator dong. Entah karena lelahnya kaki atau belum siap melangkahkan kaki ke eskalator, badan saya sempat sempoyongan. Nyaris jatuh ke bagian depan, yang jika saja terjadi bukan hanya sekedar membahayakan diri sendiri, tapi juga Mama yang posisinya saat itu di depan. Alhamdulillah Allah masih melindungi saya dan membuat saya kembali mampu menyeimbangkan tubuh, dan tidak benar-benar jatuh. Aneh kan kalau nanti muncul berita, "Gara-Gara Wedges, Seorang Wanita Terjungkal di Eskalator JCC Senayan." Apa sih?
Beberapa kali juga berpapasan (tanpa menegur tentunya) dengan artis atau model yang wajahnya sering kita lihat di layar kaca. Tapi kebanyakan enggak ingat namanya, cuma pernah sesekali melihat wajahnya di sinetron atau acara televisi. Mereka memang mengisi acara di mainstage atau juga buka stan di pameran tersebut. Di dua hari terakhir IIFF 2013 juga pasti akan lebih banyak lagi public figure yang datang ke sana. Terlebih lagi memang sekarang juga semakin banyak selebriti yang memutuskan menjadi seorang hijaber. Bahkan tidak ragu membagikan kisah proses berhijabnya dalam sebuah buku, seperti Mbak Peggy Melati Sukma yang ternyata selain launching bukunya berjudul "My Life, My Hijab", juga membuka stan miliknya di IIFF 2013. Sayang, saya tidak bisa melihat acara peluncuran bukunya, karena waktu itu sudah menjelang waktu Magrib dan kami harus segera pulang untuk meminimalisir kemungkinan terjebak lebih lama di kemacetan khas Jakarta.
Intinya, pagelaran IIFF 2013 menurut saya cukup ramai terutama dari jumlah stan-nya yang cukup banyak. Bahkan beberapa stan tidak hanya menjual pakaian, sepatu, atau aksesoris untuk hijaber, tapi juga ada kosmetik, majalah fashion, dan kue yang sedang tren katanya, yaitu Jar Cake (cake dalam toples kecil unyu nan dingin karena disimpan dalam kulkas). Walaupun tidak sempat melihat fashion show di mainstage, tapi datang ke sana dan berkeliling saja sudah seperti melihat fashion show tanpa catwalk. Hal ini dikarenakan para pengunjung pun seperti tidak mau kalah dengan para model saat fashion show. Masing-masing seolah berkreasi dengan penampilannya, terutama yang mengenakan hijab. Jangan kira hanya anak-anak muda yang seolah tampil dengan dandanan hijab yang sedang tren, ibu-ibu pun saya lihat tidak mau ketinggalan. Hehe saya sendiri masih belum bisa dan mau untuk mengenakan hijab dengan gaya yang menurut saya ribet (kata mereka sih enggak ribet, saya saja yang beda pendapat).
Buat yang penasaran dan ingin bergabung dalam kemeriahan IIFF 2013, langsung saja cap cus ke Komplek Gelora Bung Karno, tepatnya di Gedung JCC Senayan. Dari arah gerbang masuk JCC, lokasi IIFF 2013, ada di pintu masuk yang paling pojok (soalnya ada banyak pameran lainnya). Untuk HTM, kemarin waktu saya berkunjung kesana masih Rp 15000, kurang tahu pasti apakah hari ini dan besok ada perbedaan harga atau tidak. Saran saya jangan berangkat siang, karena nanti tidak punya waktu banyak dan akhirnya kurang puas karena masih ada stan yang terlewatkan. Jangan lupa juga ambil kartu nama atau brosur yang disediakan gratis, lumayan siapa tahu suatu saat dibutuhkan. Selamat menikmati akhir pekan anda ^_^.
"Nih wedges/hells gw lempar juga nih.." Itu kata hati aku kalo udah bt dan gak nyaman sama yang aku pake. Rasanya saat itu, *Aku butuh sendal jepit*
BalasHapusQiqiqiqi, paling nyaman emang jadi diri sendiri ya Mba ^_^
Hehe setuju Mbak Dita :), love to be ourself
BalasHapusBesok2 kalau terpaksa pakai wedges/hells lagi kayaknya mesti sedia sandal jepit di tas biar bisa dipakai saat darurat.
Hwihihii, bener itu Mba *Pengalaman pribadi* :P
Hapus